Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 27 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, TEGAL- Kebijakan tegas diberlakukan oleh Pemerintah Kota Tegal dalam penanganan wabah virus corona. Pemda setempat akan melakukan lockdown selama 4 bulan mulai dari 30 Maret hingga 30 Juli 2020. Kebijakan tersebut, setelah adanya satu warga Tegal terpapar corona.
“Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka,” ungkap Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono.
Dikutip Radar Tegal (FIN Grup), Sebelumnya, Dedy Yon sudah melontarkan statement yang serupa bahwa lebih baik mati ekonomi, ketimbang ada warganya yang mati.
Dedy Yon menjelaskan setelah seorang pasien yang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kardinah positif terinfeksi virus corona, dia sudah merencanakan tindakan preventif segera mungkin.
Yang paling mendesak, papar Dedy, adalah penyemprotan disinfektan ke sejumlah lokasi yang biasa digunakan sebagai tempat berkerumun warga.
Selain itu, Pemkot Tegal juga akan memperpanjang lokasi local lockdown, dengan menutup akses perbatasan-perbatasan menuju ke Kota Bahari.
Local lockdown akan dipertegas pula, ungkap Dedy, dengan mengganti sekat pintu masuk yang awalnya dari water barrier dengan MBC beton.
“Satu MBC beton kira-kira beratnya sekitar 2 ton. Jadi akan sangat susah dipindah atau digeser oleh seseorang,” katanya.
Menyurut Dedy, keputusannya meningkatkan status Kota Tegal daruraat virus corona dan penerapan full local lockdown semata-mata dilakukan demi keamanan bersama.
Terkait kondisi pasien warga Kelurahan Slerok Kecamatan Tegal Timur yang dinyatakan positif corona saat ini kondisinya baik, dan dia tidak mempunyai riwayat kontak dengan keluarganya.
“Yang bersangkutan ke rumah sakit sendiri, tidak pakai ojek online juga. Tapi ada anggota keluarganya yang berinisiatif mengantar sepeda motor untuknya yang di parkiran stasiun,” bebernya.
Dedy berharap warga tegal yang dinyatakan positif corona bisa sembuh dan sehat kembali. Selain itu, Wali Kota meminta, masyarakat bisa memahami kebijakan yang diterapkan Pemkot Tegal untuk memutus matai rantai penyebaran virus corona (covid-19).
“Ini pilihan yang pahit, dan saya sendiri dilematis. Bahkan kalau disuruh memilih, lebih baik saya dibenci daripada maut menjemput mereka,” tegas Dedy Yon. (muj/zul/fin/)
KalbarOnline.com, TEGAL- Kebijakan tegas diberlakukan oleh Pemerintah Kota Tegal dalam penanganan wabah virus corona. Pemda setempat akan melakukan lockdown selama 4 bulan mulai dari 30 Maret hingga 30 Juli 2020. Kebijakan tersebut, setelah adanya satu warga Tegal terpapar corona.
“Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka,” ungkap Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono.
Dikutip Radar Tegal (FIN Grup), Sebelumnya, Dedy Yon sudah melontarkan statement yang serupa bahwa lebih baik mati ekonomi, ketimbang ada warganya yang mati.
Dedy Yon menjelaskan setelah seorang pasien yang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kardinah positif terinfeksi virus corona, dia sudah merencanakan tindakan preventif segera mungkin.
Yang paling mendesak, papar Dedy, adalah penyemprotan disinfektan ke sejumlah lokasi yang biasa digunakan sebagai tempat berkerumun warga.
Selain itu, Pemkot Tegal juga akan memperpanjang lokasi local lockdown, dengan menutup akses perbatasan-perbatasan menuju ke Kota Bahari.
Local lockdown akan dipertegas pula, ungkap Dedy, dengan mengganti sekat pintu masuk yang awalnya dari water barrier dengan MBC beton.
“Satu MBC beton kira-kira beratnya sekitar 2 ton. Jadi akan sangat susah dipindah atau digeser oleh seseorang,” katanya.
Menyurut Dedy, keputusannya meningkatkan status Kota Tegal daruraat virus corona dan penerapan full local lockdown semata-mata dilakukan demi keamanan bersama.
Terkait kondisi pasien warga Kelurahan Slerok Kecamatan Tegal Timur yang dinyatakan positif corona saat ini kondisinya baik, dan dia tidak mempunyai riwayat kontak dengan keluarganya.
“Yang bersangkutan ke rumah sakit sendiri, tidak pakai ojek online juga. Tapi ada anggota keluarganya yang berinisiatif mengantar sepeda motor untuknya yang di parkiran stasiun,” bebernya.
Dedy berharap warga tegal yang dinyatakan positif corona bisa sembuh dan sehat kembali. Selain itu, Wali Kota meminta, masyarakat bisa memahami kebijakan yang diterapkan Pemkot Tegal untuk memutus matai rantai penyebaran virus corona (covid-19).
“Ini pilihan yang pahit, dan saya sendiri dilematis. Bahkan kalau disuruh memilih, lebih baik saya dibenci daripada maut menjemput mereka,” tegas Dedy Yon. (muj/zul/fin/)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini