Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 10 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Beredar video penyerangan sekelompok massa yang memaksa membubarkan acara adat midodareni (doa malam sebelum Akad Nikah) yang tengah berlangsung di dalam rumah. Penyerangan itu terjadi di kediaman almarhum Habib Segaf Al-Jufri di Solo, Sabtu (8/8/2020) malam.
Kelompok yang mengenakan penutup kepala itu curiga tuan rumah menyelenggarakan acara keagamaan yang sesat. Gerombolan itu lalu berteriak-teriak “Bubar, Kafir”, bahkan ada yang mengatakan, “darah kalian halal, Bunuh”.
Bahkan ada yang mengatakan “Syiah bukan Islam, Syiah musuh Islam, darah kalian halal, Bunuh” dan lain sebagainya. Selain melakukan penyerangan, kelompok itu juga melakukan pengerusakan sejumlah mobil.
Bahkan, ada 3 orang anggota keluarga penyeleggara hajatan, yakni Habib Umar Assegaf, Habib Hadi Umar, dan Habib Husin Abdullah menjadi korban kebrutalan kelompok yang menamakan diri Laskar Solo itu.
Kepala Polresta Surakarta Komisaris Besar Andy Rifai sempat berusaha mengamankan korban penyerangan. Bahkan, Andy juga sempat kena pukul saat berusaha melindungi tiga warga itu. “Kena pukul beberapa kali, tapi tidak luka,” katanya. Massa yang mengeruduk tempat itu lantas pergi setelah ada korban yang terluka.
Menurut Andy, saat ini polisi tengah berada di lapangan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku. “Kami akan menindak tegas,” katanya. Dia mengaku mendapat dukungan dari sejumlah pihak untuk mengusut kasus intoleran itu hingga tuntas.
Ia menambahkan saat ini tim Polresta Surakarta masih mendalami kasus tersebut. Tim penyelidik telah diterjunkan untuk mengejar pelaku penyerangan.
“Untuk tiga korban saat ini sudah membaik walaupun masih dirawat di rumah sakit,” katanya. [rif]
KalbarOnline.com – Beredar video penyerangan sekelompok massa yang memaksa membubarkan acara adat midodareni (doa malam sebelum Akad Nikah) yang tengah berlangsung di dalam rumah. Penyerangan itu terjadi di kediaman almarhum Habib Segaf Al-Jufri di Solo, Sabtu (8/8/2020) malam.
Kelompok yang mengenakan penutup kepala itu curiga tuan rumah menyelenggarakan acara keagamaan yang sesat. Gerombolan itu lalu berteriak-teriak “Bubar, Kafir”, bahkan ada yang mengatakan, “darah kalian halal, Bunuh”.
Bahkan ada yang mengatakan “Syiah bukan Islam, Syiah musuh Islam, darah kalian halal, Bunuh” dan lain sebagainya. Selain melakukan penyerangan, kelompok itu juga melakukan pengerusakan sejumlah mobil.
Bahkan, ada 3 orang anggota keluarga penyeleggara hajatan, yakni Habib Umar Assegaf, Habib Hadi Umar, dan Habib Husin Abdullah menjadi korban kebrutalan kelompok yang menamakan diri Laskar Solo itu.
Kepala Polresta Surakarta Komisaris Besar Andy Rifai sempat berusaha mengamankan korban penyerangan. Bahkan, Andy juga sempat kena pukul saat berusaha melindungi tiga warga itu. “Kena pukul beberapa kali, tapi tidak luka,” katanya. Massa yang mengeruduk tempat itu lantas pergi setelah ada korban yang terluka.
Menurut Andy, saat ini polisi tengah berada di lapangan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku. “Kami akan menindak tegas,” katanya. Dia mengaku mendapat dukungan dari sejumlah pihak untuk mengusut kasus intoleran itu hingga tuntas.
Ia menambahkan saat ini tim Polresta Surakarta masih mendalami kasus tersebut. Tim penyelidik telah diterjunkan untuk mengejar pelaku penyerangan.
“Untuk tiga korban saat ini sudah membaik walaupun masih dirawat di rumah sakit,” katanya. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini