Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 13 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta semua pihak untuk menghindari politik Suku Ras Agama dan Antar Golongan (SARA) dalam perhelatan pemilihan kepala daerah mendatang. Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan apapun alasannya, Tangsel adalah daerah multikultur, daerah ragam budaya, ragam suku dan agama. Tangsel juga merupakan daerah terbuka, siapa saja bisa datang untuk belanja, tamasya, bekerja atau tinggal di Tangsel.
“Jadi tak ada tempat bagi kampanye SARA di Tangsel, kampanye bernuansa SARA dan semacamnya itu justru akan mencederai nilai-nilai toleransi dan demokrasi yang kita anut bersama,” terang Benyamin, Rabu (13/08).
Benyamin mengakui, pilihan boleh beda namun silaturahmi harus tetap terjaga. Ia mengaku sangat tidak bersimpati dengan diksi dan gaya bahasa berbau SARA dalam aktivitas politik, karena itu akan mengganggu dan menjadi parasit dalam kehidupan berbangsa bernegara,” paparnya.
Untuk menghindari politik SARA, Pemkot akan bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta KPU dan Bawaslu untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat agar menjauhi gaya politik SARA.
“Konstitusi kita mencatat, semua punya kesempatan yang sama dalam politik, punya hak dipilih dan memilih. Mohon jauhkan politik SARA dari pikiran, perkataan dan perbuatan. Mari kita rajut kebersamaan dalam Bhineka Tunggal Ika. Kita pastinya akan melibatkan semua ornamen yang ada, ya masyarakat, juga Forkopimda, lalu lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu untuk bersama-bersama menangkal politik SARA” tegasnya. (ind)
KalbarOnline.com — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta semua pihak untuk menghindari politik Suku Ras Agama dan Antar Golongan (SARA) dalam perhelatan pemilihan kepala daerah mendatang. Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan apapun alasannya, Tangsel adalah daerah multikultur, daerah ragam budaya, ragam suku dan agama. Tangsel juga merupakan daerah terbuka, siapa saja bisa datang untuk belanja, tamasya, bekerja atau tinggal di Tangsel.
“Jadi tak ada tempat bagi kampanye SARA di Tangsel, kampanye bernuansa SARA dan semacamnya itu justru akan mencederai nilai-nilai toleransi dan demokrasi yang kita anut bersama,” terang Benyamin, Rabu (13/08).
Benyamin mengakui, pilihan boleh beda namun silaturahmi harus tetap terjaga. Ia mengaku sangat tidak bersimpati dengan diksi dan gaya bahasa berbau SARA dalam aktivitas politik, karena itu akan mengganggu dan menjadi parasit dalam kehidupan berbangsa bernegara,” paparnya.
Untuk menghindari politik SARA, Pemkot akan bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta KPU dan Bawaslu untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat agar menjauhi gaya politik SARA.
“Konstitusi kita mencatat, semua punya kesempatan yang sama dalam politik, punya hak dipilih dan memilih. Mohon jauhkan politik SARA dari pikiran, perkataan dan perbuatan. Mari kita rajut kebersamaan dalam Bhineka Tunggal Ika. Kita pastinya akan melibatkan semua ornamen yang ada, ya masyarakat, juga Forkopimda, lalu lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu untuk bersama-bersama menangkal politik SARA” tegasnya. (ind)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini