Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 17 Agustus 2020 |
Merah Putih Berkibar di Puncak Tempat Pembuangan Akhir Batu Layang Pontianak
KalbarOnline, Pontianak - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Jalan Kebangkitan Nasional, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat menjadi tempat pengibaran bendera merah putih pada HUT ke-75 Republik Indonesia yang digelar oleh Kreasi Sungai Putat bersama sejumlah organisasi masyarakat lainnya, Senin, 17 Agustus 2020.
Kreasi Sungai Putat (KSP), Organisasi Masyarakat (Ormas) Oi Kalimantan Barat dan warga setempat mengibarkan bendera di atas puncak gunungan sampah di TPA Batu Layang Pontianak.
Ketua Kreasi Sungai Putat, Syamhudi mengatakan, semangat dan keringat pejuang lingkungan masyarakat sekitar TPA Batu Pontianak menginspirasi pihaknya untuk mengibarkan bendera merah putih dalam rangka HUT ke- 75 RI.
“Para pejuang lingkunganlah yang menginspirasi kita untuk mengibarkan bendera merah putih di TPA Batu Layang Pontianak ini,” ujarnya.
Aktivis Sanggar Sungai Khatulistiwa (Sangsakha) itu berujar, selama ini pejuang lingkungan di TPA Batu Layang Pontianak tidak pernah merayakan secara langsung (upacara pengibaran bendera).
“Padahal mereka juga pejuang lingkungan nyata adanya,” kata Syamhudi.
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Kalimantan Barat itu berkata, selain itu juga dalam momentum Dirgahayu ini mengajak masyarakat tanpa terkecuali untuk mengurangi pemakaian kantong plastik kresek yang pastinya akan mencemari lingkungan dan memanfaat sisa pakai organiknya sebagai kompos pupuk organik dengan teknologi daur ulang menggunakan mesin pengurai alamaian efektif yaitu larva black soldier flay (BSF) yang dapat mendukung sektor budidaya ternak kecil (ayam, bebek, ikan dan lain-lain).
“Tidak kalah pentingnya, jika kita tidak mengambil paradigma baru ini, maka ancaman perebutan ruang akan terjadi antara manusia dan sisa pakainya kedepan,” kata Syamhudi, yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Provinsi Kalimantan Barat ini.
Pria yang mendapat penghargaan dari Kementerian PUPR tahun 2019 dalam kategori Komunitas Peduli Sungai itu menegaskan, “dalam momentum ini juga kami mendorong pemerintah untuk terus tegas dalam aturan-aturan yang telah ditetapkannya serta memgedukasi masyarakat secara langsung terkait pemamfaat sisa pakai,” tukasnya.
Sementara Asun warga setempat mengaku bahagia dan bangga.
“Ikut serta mengibarkan bendera merah putih di puncak gunungan tumpukan sampah TPA Batu Layang Pontianak gembira, ceria, bahagia,” ungkapnya.
Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Oi Kalimantan Barat, Apriyadi Riyanto, mengaku terharu. Dia menuturkan, upacara hikmat dan sederhana ditumpukan gunung sampah TPA Batu Layang Pontianak adalah sebagai pengingat bagi kita semua, bahwa sampah yang kita hasilkan tiap hari jika dikumulatifkan akan sangat menggunung seperti ini.
“Perlu kesadaran bersama untuk lebih berhemat dalam menghasilkan sampah. Perlu evaluasi menyeluruh dalam menangani sampah secara serius. Selain itu bertepatan 17 Agustus 2020 kali ini kita juga sadari, bahwa banyak pejuang-pejuang sampah yang mungkin tidak terlihat. Tapi setiap harinya berjibaku dengan sampah demi lingkungan kita semua tetap bersih,” kata Apriyadi Riyanto. (KSP/Fai)
Merah Putih Berkibar di Puncak Tempat Pembuangan Akhir Batu Layang Pontianak
KalbarOnline, Pontianak - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Jalan Kebangkitan Nasional, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat menjadi tempat pengibaran bendera merah putih pada HUT ke-75 Republik Indonesia yang digelar oleh Kreasi Sungai Putat bersama sejumlah organisasi masyarakat lainnya, Senin, 17 Agustus 2020.
Kreasi Sungai Putat (KSP), Organisasi Masyarakat (Ormas) Oi Kalimantan Barat dan warga setempat mengibarkan bendera di atas puncak gunungan sampah di TPA Batu Layang Pontianak.
Ketua Kreasi Sungai Putat, Syamhudi mengatakan, semangat dan keringat pejuang lingkungan masyarakat sekitar TPA Batu Pontianak menginspirasi pihaknya untuk mengibarkan bendera merah putih dalam rangka HUT ke- 75 RI.
“Para pejuang lingkunganlah yang menginspirasi kita untuk mengibarkan bendera merah putih di TPA Batu Layang Pontianak ini,” ujarnya.
Aktivis Sanggar Sungai Khatulistiwa (Sangsakha) itu berujar, selama ini pejuang lingkungan di TPA Batu Layang Pontianak tidak pernah merayakan secara langsung (upacara pengibaran bendera).
“Padahal mereka juga pejuang lingkungan nyata adanya,” kata Syamhudi.
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Kalimantan Barat itu berkata, selain itu juga dalam momentum Dirgahayu ini mengajak masyarakat tanpa terkecuali untuk mengurangi pemakaian kantong plastik kresek yang pastinya akan mencemari lingkungan dan memanfaat sisa pakai organiknya sebagai kompos pupuk organik dengan teknologi daur ulang menggunakan mesin pengurai alamaian efektif yaitu larva black soldier flay (BSF) yang dapat mendukung sektor budidaya ternak kecil (ayam, bebek, ikan dan lain-lain).
“Tidak kalah pentingnya, jika kita tidak mengambil paradigma baru ini, maka ancaman perebutan ruang akan terjadi antara manusia dan sisa pakainya kedepan,” kata Syamhudi, yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Provinsi Kalimantan Barat ini.
Pria yang mendapat penghargaan dari Kementerian PUPR tahun 2019 dalam kategori Komunitas Peduli Sungai itu menegaskan, “dalam momentum ini juga kami mendorong pemerintah untuk terus tegas dalam aturan-aturan yang telah ditetapkannya serta memgedukasi masyarakat secara langsung terkait pemamfaat sisa pakai,” tukasnya.
Sementara Asun warga setempat mengaku bahagia dan bangga.
“Ikut serta mengibarkan bendera merah putih di puncak gunungan tumpukan sampah TPA Batu Layang Pontianak gembira, ceria, bahagia,” ungkapnya.
Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Oi Kalimantan Barat, Apriyadi Riyanto, mengaku terharu. Dia menuturkan, upacara hikmat dan sederhana ditumpukan gunung sampah TPA Batu Layang Pontianak adalah sebagai pengingat bagi kita semua, bahwa sampah yang kita hasilkan tiap hari jika dikumulatifkan akan sangat menggunung seperti ini.
“Perlu kesadaran bersama untuk lebih berhemat dalam menghasilkan sampah. Perlu evaluasi menyeluruh dalam menangani sampah secara serius. Selain itu bertepatan 17 Agustus 2020 kali ini kita juga sadari, bahwa banyak pejuang-pejuang sampah yang mungkin tidak terlihat. Tapi setiap harinya berjibaku dengan sampah demi lingkungan kita semua tetap bersih,” kata Apriyadi Riyanto. (KSP/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini