Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 21 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Tiongkok secara tegas mengatakan tidak tertarik untuk ikut campur pada urusan pemilihan presiden AS pada November 2020 mendatang. Kini yang menjadi keinginan Tiongkok adalah berdialog secara terbuka untuk berdamai dengan AS.
Pihak Tiongkok bahkan tidak ingin membuang waktu menunggu sampai setelah pemilu AS. Tiongkok melontarkan seruan terbaru untuk mendorong hubungan bilateral kembali ke awal dan berjalan secara beriringan.
Duta Besar Tiongkok untuk AS sejak 2013, Cui Tiankai mengatakan pihaknya siap untuk bekerja sama dengan pemerintah AS saat ini. Tiongkok ingin memperbaiki kerja sama agar bisa bersama-sama menangani wabah Covid-19.
“Kapan saja dan di mana saja untuk mengatur ulang hubungan dan membahas kerja sama di era Covid-19. Biar saya jelaskan, kami tidak menunggu apa pun dan kami tidak pernah mau membuang waktu untuk menunggu. Selain itu, dinamika internal Amerika jauh melampaui apa yang dapat kami prediksi atau pengaruhi. Kami tidak punya niat atau minat untuk terlibat,” kata Cui seperti dilansir dari South China Morning Post, Kamis (20/8).
Pernyataan tersebut disampaikan dalam webinar Brookings Institution dan transkrip pidato utama Cui diterbitkan oleh kedutaan pada Kamis (20/8). Komentar itu muncul di tengah ketegangan yang semakin tinggi antara kedua negara dalam masalah perdagangan, teknologi, Hongkong, Laut Cina Selatan, dan ideologi.
Sebelumnya tudingan dilakukan Direktur FBI Christopher Wray bahwa Tiongkok meningkatkan kemampuannya untuk memengaruhi pemilihan. Sekelompok diplomat senior Tiongkok telah menyampaikan pernyataan damai sejak akhir Juni, menyerukan kedua negara untuk terlibat di semua tingkatan dalam dialog untuk menghentikan eskalasi dan menyusun rancangan untuk hubungan di masa depan.
AS sendiri belum menanggapi keinginan Tiongkok secara langsung. “Kami menantikan tanggapan positif dari pihak AS,” harap Cui.
Cui juga mengecam pola pikir perang dingin dalam konfrontasi AS-Tiongkok saat ini. Menurutnya, jika tren negatif hubungan Tiongkok-AS dibiarkan berlanjut, Tiongkok mungkin harus menghadapi lebih banyak kesulitan dan tantangan.
“Para pemrakarsa perang dingin harus mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan dan konsekuensinya bagi dunia,” ujarnya.
Tiongkok dan AS diharapkan segera mengadakan pembicaraan. Para pengamat di Tiongkok memperingatkan bahwa ketegangan dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang sebelum masa jabatan presiden baru AS dimulai pada Januari 2021.
KalbarOnline.com – Tiongkok secara tegas mengatakan tidak tertarik untuk ikut campur pada urusan pemilihan presiden AS pada November 2020 mendatang. Kini yang menjadi keinginan Tiongkok adalah berdialog secara terbuka untuk berdamai dengan AS.
Pihak Tiongkok bahkan tidak ingin membuang waktu menunggu sampai setelah pemilu AS. Tiongkok melontarkan seruan terbaru untuk mendorong hubungan bilateral kembali ke awal dan berjalan secara beriringan.
Duta Besar Tiongkok untuk AS sejak 2013, Cui Tiankai mengatakan pihaknya siap untuk bekerja sama dengan pemerintah AS saat ini. Tiongkok ingin memperbaiki kerja sama agar bisa bersama-sama menangani wabah Covid-19.
“Kapan saja dan di mana saja untuk mengatur ulang hubungan dan membahas kerja sama di era Covid-19. Biar saya jelaskan, kami tidak menunggu apa pun dan kami tidak pernah mau membuang waktu untuk menunggu. Selain itu, dinamika internal Amerika jauh melampaui apa yang dapat kami prediksi atau pengaruhi. Kami tidak punya niat atau minat untuk terlibat,” kata Cui seperti dilansir dari South China Morning Post, Kamis (20/8).
Pernyataan tersebut disampaikan dalam webinar Brookings Institution dan transkrip pidato utama Cui diterbitkan oleh kedutaan pada Kamis (20/8). Komentar itu muncul di tengah ketegangan yang semakin tinggi antara kedua negara dalam masalah perdagangan, teknologi, Hongkong, Laut Cina Selatan, dan ideologi.
Sebelumnya tudingan dilakukan Direktur FBI Christopher Wray bahwa Tiongkok meningkatkan kemampuannya untuk memengaruhi pemilihan. Sekelompok diplomat senior Tiongkok telah menyampaikan pernyataan damai sejak akhir Juni, menyerukan kedua negara untuk terlibat di semua tingkatan dalam dialog untuk menghentikan eskalasi dan menyusun rancangan untuk hubungan di masa depan.
AS sendiri belum menanggapi keinginan Tiongkok secara langsung. “Kami menantikan tanggapan positif dari pihak AS,” harap Cui.
Cui juga mengecam pola pikir perang dingin dalam konfrontasi AS-Tiongkok saat ini. Menurutnya, jika tren negatif hubungan Tiongkok-AS dibiarkan berlanjut, Tiongkok mungkin harus menghadapi lebih banyak kesulitan dan tantangan.
“Para pemrakarsa perang dingin harus mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan dan konsekuensinya bagi dunia,” ujarnya.
Tiongkok dan AS diharapkan segera mengadakan pembicaraan. Para pengamat di Tiongkok memperingatkan bahwa ketegangan dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang sebelum masa jabatan presiden baru AS dimulai pada Januari 2021.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini