Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 27 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) resmi mengumumkan bahwa anggaran Program Organisasi Penggerak (POP) akan dialokasikan untuk membantu para guru dalam penyediaan pulsa atau kuota data di tengah pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Menanggapi itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi mengatakan, pihaknya menyambut baik hal tersebut. Namun, ada baiknya juga jika guru honorer juga diberikan relaksasi bantuan.
“PGRI memberikan apresiasi apabila dana POP diberikan untuk membantu pulsa guru. Jangan hanya guru yang PNS tapi guru honorer negeri dan swasta mohon diperhatiakan. Itulah sebaiknya uang negara diberikan untuk yang membutuhkan demi pembelajaran yang lebih baik,” terangnya kepada KalbarOnline.com, Kamis (27/8).
Unifah juga meminta agar ada pelatihan bagi para guru. Pasalnya, masih ada kendala terkait guru yang belum memahami menjalankan PJJ secara baik.
“Latih para guru dengan bekreja sama berbagai piihak agar memiliki kemammpuan meaksanakan PJJ (daring), blended, maupun luring dengan baik,” tambahnya.
Sebelumnya, Nadiem menuturkan bahwa anggaran POP tahun 2020 akan direalokasikan untuk subsidi pulsa para guru dan dosen. Pasalnya, Kemendikbud sendiri juga telah menunda POP hingga 2021.
“Jadi anggaran program POP tahun ini kita dedikasikan untuk guru. Kami umumkan bahwa dana yang digunakan tahun ini akan direalokasi untuk membantu guru dalam bentuk pulsa di masa pembelajaran jarak hauh (PJJ),” ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR secara daring, Kamis (27/8).
Adapun, anggaran POP untuk tahun ini sebesar Rp 595 miliar. Alokasi ini juga diharapkan dapat membantu para guru yang ekonominya terdampak. “Jadi kami akan merealokasi untuk kebutuhan pulsa dan kebutuhan ekonomi guru yaitu pulsa yang juga dampak ekonominya besar bagi guru,” kata dia.
KalbarOnline.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) resmi mengumumkan bahwa anggaran Program Organisasi Penggerak (POP) akan dialokasikan untuk membantu para guru dalam penyediaan pulsa atau kuota data di tengah pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Menanggapi itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi mengatakan, pihaknya menyambut baik hal tersebut. Namun, ada baiknya juga jika guru honorer juga diberikan relaksasi bantuan.
“PGRI memberikan apresiasi apabila dana POP diberikan untuk membantu pulsa guru. Jangan hanya guru yang PNS tapi guru honorer negeri dan swasta mohon diperhatiakan. Itulah sebaiknya uang negara diberikan untuk yang membutuhkan demi pembelajaran yang lebih baik,” terangnya kepada KalbarOnline.com, Kamis (27/8).
Unifah juga meminta agar ada pelatihan bagi para guru. Pasalnya, masih ada kendala terkait guru yang belum memahami menjalankan PJJ secara baik.
“Latih para guru dengan bekreja sama berbagai piihak agar memiliki kemammpuan meaksanakan PJJ (daring), blended, maupun luring dengan baik,” tambahnya.
Sebelumnya, Nadiem menuturkan bahwa anggaran POP tahun 2020 akan direalokasikan untuk subsidi pulsa para guru dan dosen. Pasalnya, Kemendikbud sendiri juga telah menunda POP hingga 2021.
“Jadi anggaran program POP tahun ini kita dedikasikan untuk guru. Kami umumkan bahwa dana yang digunakan tahun ini akan direalokasi untuk membantu guru dalam bentuk pulsa di masa pembelajaran jarak hauh (PJJ),” ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR secara daring, Kamis (27/8).
Adapun, anggaran POP untuk tahun ini sebesar Rp 595 miliar. Alokasi ini juga diharapkan dapat membantu para guru yang ekonominya terdampak. “Jadi kami akan merealokasi untuk kebutuhan pulsa dan kebutuhan ekonomi guru yaitu pulsa yang juga dampak ekonominya besar bagi guru,” kata dia.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini