Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 28 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyebut tengah berdiskusi dengan salah satu organisasi pendidikan yang keluar dari Program Organisasi Penggerak (POP), yakni Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Akan tetapi, pada kenyataannya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa belum ada pertemuan lagi setelah 29 Juli lalu.
“Setahu saya belum ada pertemuan PP (Muhammadiyah) dengan Mendikbud. Setahu saya juga tidak ada pembahasan (POP dengan Kemendikbud),” ujar dia kepada KalbarOnline.com, Jumat (28/8).
Saat ini, pihaknya pun tetap pada pendirian awalnya, yakni tetap memutuskan untuk tidak bergabung dalam program tersebut. “Belum ada perubahan sikap,” tegasnya.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa pihaknya sedang berdiskusi secara intens dengan pihak PP Muhammadiyah dan PGRI. Hal itu ia sampaikan ketika Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (27/8).
“Harapan kami adalah Muhammadiyah dan PGRI kami sedang diskusi intensif dengan dua organisasi masyarakat tersebut untuk menyelesaikan isu dan masalah mengenai struktur dan kriteria POP. Jadi harapan kami adalah dalam waktu dekat kami bisa membawa kembali PGRI dan Muhammadiyah kembali dalam program POP dan berbagai macam kolaborasi dengan pemerintah lainnya,” terangnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyebut tengah berdiskusi dengan salah satu organisasi pendidikan yang keluar dari Program Organisasi Penggerak (POP), yakni Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Akan tetapi, pada kenyataannya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa belum ada pertemuan lagi setelah 29 Juli lalu.
“Setahu saya belum ada pertemuan PP (Muhammadiyah) dengan Mendikbud. Setahu saya juga tidak ada pembahasan (POP dengan Kemendikbud),” ujar dia kepada KalbarOnline.com, Jumat (28/8).
Saat ini, pihaknya pun tetap pada pendirian awalnya, yakni tetap memutuskan untuk tidak bergabung dalam program tersebut. “Belum ada perubahan sikap,” tegasnya.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa pihaknya sedang berdiskusi secara intens dengan pihak PP Muhammadiyah dan PGRI. Hal itu ia sampaikan ketika Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (27/8).
“Harapan kami adalah Muhammadiyah dan PGRI kami sedang diskusi intensif dengan dua organisasi masyarakat tersebut untuk menyelesaikan isu dan masalah mengenai struktur dan kriteria POP. Jadi harapan kami adalah dalam waktu dekat kami bisa membawa kembali PGRI dan Muhammadiyah kembali dalam program POP dan berbagai macam kolaborasi dengan pemerintah lainnya,” terangnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini