KalbarOnline.com – Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 menyebutkan kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit sudah mencapai 69 persen. Dan khusus ruang ICU, sudah mencapai 77 persen. Bagaimana kondisinya di RS swasta?
Sekjen ARSSI drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS, menjelaskan, RS swasta yang menampung pasien Covid-19 adalah rumah sakit yang diberikan rekomendasi oleh Pemerintah Daerah untuk menangani Covid-19. RS swasta tersebut mengantongi SK Gubernur.
“RS swasta yang merawat pasien-pasien Covid-19 kan yang mendapatkan SK dari Gubernur. Enggak semua RS swasta merawat Covid-19,” katanya kepada KalbarOnline.com, Rabu (2/9).
Menurut dr. Iing Ichsan, jumlah RS swasta yang menampung pasien Covid-19 totalnya sebanyak 30 persen. Totak RS swasta di Indonesia yakni lebih dari 2 ribu RS.
- Baca juga: Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RSPP Simprug Mulai Penuh, Pasien Antre
“Hampir 30 persen RS swasta menangani Covid-19. Kalau berapa persen sudah terisi kapasitas tempat tidurnya saya tak pegang datanya,” katanya.
Ditanya soal kemampuan ICU di RS swasta yang kini sudah dibanjiri pasien Covid-19, dr. Iing Ichsan membenarkan adanya kekurangan SDM dan juga peralatan. Ada beberapa sumbangan dalam negeri tetapi masih kurang.
“ICU itu memang tak mudah juga, karena menyangkut SDM dan peralatan. Ventilator kami beli saja sudah sangat susah. Kami juga kesulitan SDM khusus yang ditempatkan di ICU,” katanya.
“Maka dari itu sebetulnya ruang ICU juga sudah kewalahan ya,” tambahnya.
Pihaknya berharap pasien positif harus segera ditemukan dengan tes masif dan diisolasi. Selain itu gerakan 3M protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak juga harus dipatuhi masyarakat dengan disiplin.
“Yang isolasi mandiri di rumah juga dipertimbangkan, saya khawatir rumah yang besar okelah mungkin bisa melakukan isolasi mandiri. Lalu bagaimana kalau rumahnya kecil,” tegasnya.
Maka pemerintah didorong segera menyediakan tempat karantina khusus untuk mengisolasi pasien Covid-19. ARSSI juga mendorong tiap Pemda untuk menambah SK agar melibatkan RS swasta lebih banyak lagi.
“Kalau memang mau ditambah kapasitasnya tentunya Pemda harus membuat SK penambahan RS swasta yang dilibatkan merawat Covid-19. RS yang sudah menerima juga kalau fasilitas dan SDM-nya memungkinkan bisa menambah tempat tidurnya agar bisa mengatasi lonjakan pasien,” tandasnya.
Sebelumnya Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan saat ini kondisi di lapangan, angka keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi adalah 69 persen. Dan saat ini, angka keterpakaian tempat tidur di ICU tinggal 23 persen.
“ICU sudah terpakai 77 persen, ini kondisi yang tidak ideal,” tegas Prof Wiku dalam konferensi pers, Senin (31/8).
Dia mengklaim, pemerintah sedang menurunkan angka keterpakaian kapasitas ruang ICU tersebut agar bisa di bawah 60 persen. Sehingga beban tenaga kesehatan bisa berkurang.
“Upaya yang dilakukan, mengoptimalkan RS Wisma Atlet. Untuk menangani pasien-pasien sedang dan ringan untuk dipindahkan ke RS Wisma Atlet dari RS-RS rujukan di DKI Jakarta,” jelasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment