KalbarOnline.com – Di Istana Bogor, kemarin Presiden Joko widodo menggelar rapat virtual bersama 34 gubernur. Dia mengingatkan bahwa pemda harus lebih cepat menyerap APBD. Khususnya yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah. Perintah tersebut disampaikan karena Indonesia hanya punya waktu satu bulan lagi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sebab, kuartal III 2020 berakhir pada 30 September. ’’Kalau kita masih berada pada posisi minus, artinya kita masuk ke resesi,’’ terangnya.
Secara rata-rata, hingga bulan ini serapan APBD belum mencapai 50 persen. Di level provinsi, rata-rata serapannya 44,74 persen. Ada provinsi yang sudah menyerap belanja modal 92 persen seperti DKI Jakarta. Namun, ada beberapa provinsi lain yang serapannya masih 10 atau 15 persen. Di level kabupaten/kota, realisasi belanja tidak jauh berbeda, yakni 48,8 persen.
Baca juga: Genjot Belanja Pemerintah untuk Hindari Resesi
Presiden meminta anggaran tersebut secepatnya diserap. Terutama yang terkait dengan belanja barang, modal, dan bansos. ’’Betul-betul disegerakan sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah,’’ lanjut mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sementara itu, dalam hal penanganan pandemi Covid-19, presiden meminta ada perhatian khusus terkait angka kematian. Bulan ini, angka kematian mencapai 4,2 persen. ’’Kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi (persentasenya),’’ tutur Jokowi. Sebab, angka kematian global lebih rendah, yakni 3,36 persen.
Baca juga: Antisipasi Resesi, Anggaran Pemulihan Ekonomi Baru Terserap Seperempat
Yang juga harus diturunkan adalah persentase kasus aktif yang saat ini ada di angka 23,69 persen. Dalam arti, diupayakan semaksimal-maksimalnya agar kasus-kasus aktif itu segera sembuh. Semakin banyak pasien yang sembuh, selain menambah angka kesembuhan, akan mengurangi beban RS.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment