Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 12 September 2020 |
KalbarOnline.com-Sebelum Indonesia memutuskan mundur dari perhelatan Thomas & Uber Cup 2020, skuad putri yang disiapkan tampil di ajang tersebut baru saja menuntaskan perhalatan PBSI Uber Cup Simulation 2020.
Pada pertandingan terakhir kemarin, Garuda mengalahkan Banteng dengan skor 1-4. Dengan hasil tersebut, Garuda menjadi jawara PBSI Uber Cup Simulation 2020.
Tampil sebagai penentu, Jesita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari mengaku puas. ”Kami nggak banyak mengikuti pola lawan yang bagus di permainan depannya. Jadi, kami yang lebih banyak menyerang,” kata Jesita.
Poin pertama berhasil disumbangkan Gregoria Mariska Tunjung. Jorji (sapaan akrab Gregoria Mariska Tunjung) mengalahkan Ruselli Hartawan 21-13, 18-21, 17-21.
Pertarungan kedunya berlangsung lebih dari satu jam. Jorji memang tampil lebih agresif. Terutama pada akhir pertandingan. ”Pada game kedua saya lebih tahu permainan lawan seperti apa. Tadi kami sama-sama ulet dan berusaha nggak melakukan kesalahan karena kami tahu cari poin itu susah,” kata Jorji seperti dikutip dari rilis PBSI.
Satu-satunya kekalahan Jorji adalah saat melawan Putri Kusuma Wardani pada Kamis (10/9). Dari hasil itu, tunggal nomor satu Indonesia itu membuat evaluasi agar dirinya bisa tampil lebih baik.
Secara keseluruhan, Jorji memang belum puas. ”Dalam pertandingan saya merasa masih terlalu mudah memberi kemenangan untuk lawan. Saya merasa error-nya masih banyak dan daya tahan tubuh di lapangan harus ditingkatkan lagi,” ujar Jorji.
Pelatih Garuda Minarti Timur mengatakan, kekuatan keempat tim memang sama kuat dan merata. Kunci timnya bisa menjadi juara adalah karena memiliki pemain muda yang lebih unggul.
”Pemain di tim kami kan masih muda-muda. Lewat simulasi ini, mereka bisa belajar bertanggung jawab, ikut pertandingan beregu dan perorangan itu kan beda atmosfernya,” kata Minarti.
Sementara itu, pelatih ganda putri Eng Hian menilai hasil dari simulasi tersebut di luar perkiraan. Tanpa kehadiran Greysia Polii, dia memantau hasil ganda putri lain.
”Kualitas simulasi Piala Uber ini cukup bagus, semua pemain bisa menampilkan performa yang luar biasa. Dilihat dari daya juang, skor, pemain bisa menampilkan semua kemampuannya,” imbuh Eng Hian.
Terutama Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Dilihat dari tiga penampilan, mereka sangat konsisten. Tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan dan tidak kehilangan satu game-pun.
”Dengan absennya pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sebagai ganda utama, otomatis Fadia/Ribka menjadi unggulan nomor satu dan mereka bisa menunjukkan kualitas mereka,” tutur pria yang akrab disapa Didi itu.
KalbarOnline.com-Sebelum Indonesia memutuskan mundur dari perhelatan Thomas & Uber Cup 2020, skuad putri yang disiapkan tampil di ajang tersebut baru saja menuntaskan perhalatan PBSI Uber Cup Simulation 2020.
Pada pertandingan terakhir kemarin, Garuda mengalahkan Banteng dengan skor 1-4. Dengan hasil tersebut, Garuda menjadi jawara PBSI Uber Cup Simulation 2020.
Tampil sebagai penentu, Jesita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari mengaku puas. ”Kami nggak banyak mengikuti pola lawan yang bagus di permainan depannya. Jadi, kami yang lebih banyak menyerang,” kata Jesita.
Poin pertama berhasil disumbangkan Gregoria Mariska Tunjung. Jorji (sapaan akrab Gregoria Mariska Tunjung) mengalahkan Ruselli Hartawan 21-13, 18-21, 17-21.
Pertarungan kedunya berlangsung lebih dari satu jam. Jorji memang tampil lebih agresif. Terutama pada akhir pertandingan. ”Pada game kedua saya lebih tahu permainan lawan seperti apa. Tadi kami sama-sama ulet dan berusaha nggak melakukan kesalahan karena kami tahu cari poin itu susah,” kata Jorji seperti dikutip dari rilis PBSI.
Satu-satunya kekalahan Jorji adalah saat melawan Putri Kusuma Wardani pada Kamis (10/9). Dari hasil itu, tunggal nomor satu Indonesia itu membuat evaluasi agar dirinya bisa tampil lebih baik.
Secara keseluruhan, Jorji memang belum puas. ”Dalam pertandingan saya merasa masih terlalu mudah memberi kemenangan untuk lawan. Saya merasa error-nya masih banyak dan daya tahan tubuh di lapangan harus ditingkatkan lagi,” ujar Jorji.
Pelatih Garuda Minarti Timur mengatakan, kekuatan keempat tim memang sama kuat dan merata. Kunci timnya bisa menjadi juara adalah karena memiliki pemain muda yang lebih unggul.
”Pemain di tim kami kan masih muda-muda. Lewat simulasi ini, mereka bisa belajar bertanggung jawab, ikut pertandingan beregu dan perorangan itu kan beda atmosfernya,” kata Minarti.
Sementara itu, pelatih ganda putri Eng Hian menilai hasil dari simulasi tersebut di luar perkiraan. Tanpa kehadiran Greysia Polii, dia memantau hasil ganda putri lain.
”Kualitas simulasi Piala Uber ini cukup bagus, semua pemain bisa menampilkan performa yang luar biasa. Dilihat dari daya juang, skor, pemain bisa menampilkan semua kemampuannya,” imbuh Eng Hian.
Terutama Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Dilihat dari tiga penampilan, mereka sangat konsisten. Tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan dan tidak kehilangan satu game-pun.
”Dengan absennya pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sebagai ganda utama, otomatis Fadia/Ribka menjadi unggulan nomor satu dan mereka bisa menunjukkan kualitas mereka,” tutur pria yang akrab disapa Didi itu.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini