Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 16 September 2020 |
KalbarOnline.com-Keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk menunda ajang Thomas & Uber Cup 2020 mendapat sorotan Lee Chong Wei. Legenda bulu tangkis Malaysia itu menilai, BWF lebih mementingkan aspek komersial ketimbang kesehatan para atlet.
Lee Chong Wei pun mendesak agar BWF tak tunduk pada tuntutan sponsor. Sebab, Lee Chong Wei yakin kalau sponsor menginginkan negara-negara kuat bulu tangkis seperti Korsel dan Indonesia tetap berpartisipasi.
”Ini kondisi yang tidak pasti. Tak ada yang menginginkan situasi seperti ini,’’ keluh Lee Chong Wei seperti dikutip The New Straits Times. ”Saya hampir 40 tahun dan saya tidak pernah berpikir saya akan mengalami hal seperti pandemi Covid-19 ini,’’ ujarnya.
Sebagai mantan pebulu tangkis, dia mendukung ajang Thomas & Uber Cup tak dilanjutkan selama masih dalam situasi pandemi. ”Dan, menundanya karena kepentingan komersial adalah salah. Itu adalah sikap yang sangat egois dari BWF,’’ kecamnya.
”Sebagai badan yang mengurusi bulu tangkis dunia, prioritas utama mereka harusnya adalah para pemain, bukan kantong mereka sendiri,’’ lanjutnya.
Pria yang memutuskan gantung raket pada tahun lalu itu membandingkan bulu tangkis dengan liga-liga sepak bola Eropa. Menurut dia, ajang Thomas & Uber Cup tak bisa meniru liga-liga Eropa yang sudah bergulir.
Sebab, tim yang bertanding di ajang Thomas & Uber Cup berasal dari berbagai negara. Karena itu, risiko penularan virus korona bisa jadi lebih besar.
”Di Inggris, (Premier League, Red) telah dilanjutkan dan di Italia Serie A juga berlanjut. Tapi, mereka hanya melakukan perjalanan di dalam negaranya. Tentu di Eropa, kebijakan pengawasan perbatasan berbeda dengan kami,’’ jelasnya.
KalbarOnline.com-Keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk menunda ajang Thomas & Uber Cup 2020 mendapat sorotan Lee Chong Wei. Legenda bulu tangkis Malaysia itu menilai, BWF lebih mementingkan aspek komersial ketimbang kesehatan para atlet.
Lee Chong Wei pun mendesak agar BWF tak tunduk pada tuntutan sponsor. Sebab, Lee Chong Wei yakin kalau sponsor menginginkan negara-negara kuat bulu tangkis seperti Korsel dan Indonesia tetap berpartisipasi.
”Ini kondisi yang tidak pasti. Tak ada yang menginginkan situasi seperti ini,’’ keluh Lee Chong Wei seperti dikutip The New Straits Times. ”Saya hampir 40 tahun dan saya tidak pernah berpikir saya akan mengalami hal seperti pandemi Covid-19 ini,’’ ujarnya.
Sebagai mantan pebulu tangkis, dia mendukung ajang Thomas & Uber Cup tak dilanjutkan selama masih dalam situasi pandemi. ”Dan, menundanya karena kepentingan komersial adalah salah. Itu adalah sikap yang sangat egois dari BWF,’’ kecamnya.
”Sebagai badan yang mengurusi bulu tangkis dunia, prioritas utama mereka harusnya adalah para pemain, bukan kantong mereka sendiri,’’ lanjutnya.
Pria yang memutuskan gantung raket pada tahun lalu itu membandingkan bulu tangkis dengan liga-liga sepak bola Eropa. Menurut dia, ajang Thomas & Uber Cup tak bisa meniru liga-liga Eropa yang sudah bergulir.
Sebab, tim yang bertanding di ajang Thomas & Uber Cup berasal dari berbagai negara. Karena itu, risiko penularan virus korona bisa jadi lebih besar.
”Di Inggris, (Premier League, Red) telah dilanjutkan dan di Italia Serie A juga berlanjut. Tapi, mereka hanya melakukan perjalanan di dalam negaranya. Tentu di Eropa, kebijakan pengawasan perbatasan berbeda dengan kami,’’ jelasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini