Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 20 September 2020 |
KalbarOnline.com – Pengunjung Taman Nasional Khao Yai boleh jadi mendapat kejutan dari Pemerintah Thailand. Pengelola taman nasional yang dekat dengan Bangkok itu bakal mengirimkan sebuah paket untuk wisatawan terpilih. Namun, yang menerima belum tentu bahagia.
Pasalnya, paket itu tidak berisi suvenir dari pengelola, melainkan botol plastik bekas, bungkus jajan, dan sampah lainnya. Lebih tepatnya, sampah yang ditinggalkan mereka saat mengunjungi tempat perkemahan tersebut. ”Ini sampah Anda. Kami akan mengirimnya kembali ke tempat Anda,” ujar Menteri Lingkungan Hidup Thailand Varawut Silpa-archa via akun Facebook, sebagaimana dilansir BBC.
Semua itu bermula ketika salah satu grup pencinta alam di Facebook mengunggah foto tenda di taman tersebut. Mereka mengeluhkan perilaku yang tak bertanggung jawab oleh turis karena sampah yang tertinggal. Sampah itu berbahaya karena bisa dimakan binatang liar di sekitar perkemahan.
Melihat hal itu, Varawut langsung memerintah pengelola taman untuk mengirim sampah tersebut ke alamat pengunjung. Pengunjung yang menyewa lahan perkemahan memang harus mencatat data diri.
”Pihak taman menyediakan tenda dan fasilitas untuk kenyamanan wisatawan. Namun, bukan berarti Anda bisa seenaknya meninggalkan sampah di sana,” ucapnya, sebagaimana dilansir Bangkok Post.
Varawut juga meminta agar manajemen Khao Yai membuat daftar hitam atas pengunjung yang tak beretika. Termasuk pengunjung yang membuang sampah, mabuk-mabukan, bersuara keras saat malam, dan tindakan mengganggu lainnya. Menurut regulasi Thailand, pengunjung taman nasional yang merusak aset hutan bisa dihukum denda sampai 500 ribu baht (Rp 236 juta) atau penjara hingga lima tahun.
KalbarOnline.com – Pengunjung Taman Nasional Khao Yai boleh jadi mendapat kejutan dari Pemerintah Thailand. Pengelola taman nasional yang dekat dengan Bangkok itu bakal mengirimkan sebuah paket untuk wisatawan terpilih. Namun, yang menerima belum tentu bahagia.
Pasalnya, paket itu tidak berisi suvenir dari pengelola, melainkan botol plastik bekas, bungkus jajan, dan sampah lainnya. Lebih tepatnya, sampah yang ditinggalkan mereka saat mengunjungi tempat perkemahan tersebut. ”Ini sampah Anda. Kami akan mengirimnya kembali ke tempat Anda,” ujar Menteri Lingkungan Hidup Thailand Varawut Silpa-archa via akun Facebook, sebagaimana dilansir BBC.
Semua itu bermula ketika salah satu grup pencinta alam di Facebook mengunggah foto tenda di taman tersebut. Mereka mengeluhkan perilaku yang tak bertanggung jawab oleh turis karena sampah yang tertinggal. Sampah itu berbahaya karena bisa dimakan binatang liar di sekitar perkemahan.
Melihat hal itu, Varawut langsung memerintah pengelola taman untuk mengirim sampah tersebut ke alamat pengunjung. Pengunjung yang menyewa lahan perkemahan memang harus mencatat data diri.
”Pihak taman menyediakan tenda dan fasilitas untuk kenyamanan wisatawan. Namun, bukan berarti Anda bisa seenaknya meninggalkan sampah di sana,” ucapnya, sebagaimana dilansir Bangkok Post.
Varawut juga meminta agar manajemen Khao Yai membuat daftar hitam atas pengunjung yang tak beretika. Termasuk pengunjung yang membuang sampah, mabuk-mabukan, bersuara keras saat malam, dan tindakan mengganggu lainnya. Menurut regulasi Thailand, pengunjung taman nasional yang merusak aset hutan bisa dihukum denda sampai 500 ribu baht (Rp 236 juta) atau penjara hingga lima tahun.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini