Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 23 September 2020 |
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya dalam Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam pidatonya Presiden Jokowi menginginkan supaya negara-negara bisa damai. Sehingga tidak lagi adanya perang antar-negara. Karena adanya perang sangat merugikan.
“Pada 75 tahun yang lalu PBB dibnetuk agar dunia bisa lebih damai, stabil, dan sejahtera, Karena perang tidak akan menguntungkan siapapun, tidak ada artinya sebuah kemenangan dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang tenggelam,” ujar Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/9).
Oleh sebab itu, Jokowi mengeluhkan karena masih ada negara yang belum merdeka. Masih belum lepas dari penjajahan. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian banyak pihak. “Di usia PBB yang ke-75 ini, kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? Saya kira jawaban kita sama, belum. Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia,” katanya
Selain itu masih adanya kelaparan di negara-negara. Hal ini yang menyerukan Jokowi untuk bisa PBB turun tangan. Kemudian jangan lagi adanya pelanggaran terhadap kedaulatan internasional.
“Kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan. Prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Kita semua prihatin melihat situasi ini,” ungkapnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya dalam Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam pidatonya Presiden Jokowi menginginkan supaya negara-negara bisa damai. Sehingga tidak lagi adanya perang antar-negara. Karena adanya perang sangat merugikan.
“Pada 75 tahun yang lalu PBB dibnetuk agar dunia bisa lebih damai, stabil, dan sejahtera, Karena perang tidak akan menguntungkan siapapun, tidak ada artinya sebuah kemenangan dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang tenggelam,” ujar Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/9).
Oleh sebab itu, Jokowi mengeluhkan karena masih ada negara yang belum merdeka. Masih belum lepas dari penjajahan. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian banyak pihak. “Di usia PBB yang ke-75 ini, kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? Saya kira jawaban kita sama, belum. Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia,” katanya
Selain itu masih adanya kelaparan di negara-negara. Hal ini yang menyerukan Jokowi untuk bisa PBB turun tangan. Kemudian jangan lagi adanya pelanggaran terhadap kedaulatan internasional.
“Kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan. Prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Kita semua prihatin melihat situasi ini,” ungkapnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini