Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 26 September 2020 |
KalbarOnline.com – Bagaimana jadinya jika aktor utama di balik brand street wear Off-White, Virgil Abloh melakukan ekspansi desain ke dunia otomotif? Tentu akan muncul sosok mobil yang literally edgy dan out of the box. Hal itu tampak dari tampilan mobil SUV klasik Mercedes-Benz G-Class yang dirancangnya bekerjasama dengan Gorden Wagener, kepala desain Mercedes-Benz.
Dalam proyek yang diberi nama Project Gelandewagen itu, mereka menyulap SUV yang di Indonesia biasa disebut Jip Mercy itu menjadi terlihat seperti mobil balap, alih-alih seperti mobil off-road. Seluruh bodi mobil itu pun dilabur warna putih yang membuat kendaraan bongsor itu tempak mencolok. ’’Saya suka tampil standout di kerumunan,’’ terang Abloh yang kini menjabat sebagai direktur artistik divisi pakaian pria Louis Vuitton itu, seperti dilansir dari CNN. Proyek itu adalah awal bagi Abloh di dunia otomotif, namun, menurutnya, dia tidak terlalu sulit melakukannya. Sebab, dia juga punya latar belakang di dunia arsitektur dan engineering.
Sedangkan Project Gelandewagen sendiri pertama kali diumumkan pada Juli tahun ini, sebagai perayaan ulang tahun G-Class yang ke-40. Awalnya, Abloh yang mengontak Wagener, mengajaknya berkolaborasi untuk menghasilkan sesuatu bersama. Mereka lalu membuat konsep untuk mengubah Mercedes-AMG G 63 menjadi mobil balap. ’’Kami ingin menempatkan G (G-Class, Red) pada lingkungan yang sangat berbeda,’’ ujar Wagener. Semua orang menggunakan ini untuk off-road. Tapi kami melakukan sebalinya. Kami menjadikannya mobil balap, serta menempatkan ban racing yang besar untuk mobil ini,’’ imbuhnya.
Proyek itu dimulai dengan menanggalkan seluruh part yang tidak dibutuhkan. Lalu, menjejalkan roll bar dan knalpot racing. Kedua part itu diberi warna baby blue. Kontras dengan warna bodinya. Memasukkan jok racing plus seatbelt lima titik di dalam kabin. Tak lupa, mereka juga meng-install panel pengukur analog untuk speedometer dan tachometer bak mobil balap klasik.
Seluruh bagian mobil tersebut memang telah berubah. Namun, para penggemar otomotif masih akan mengenali itu sebagai G-Class berkat bodi mengotaknya yang khas. Dan, itu tetap mereka pertahankan. G-Class telah memiliki banyak versi hingga saat ini, namun sebelumnya tidak pernah menjadi sebuah mobil balap seperti yang tertuang dalam proyek tersebut. Filosofinya adalah menggabungkan ketangguhan khas G-Class dengan sentuhan luxury dari tangan emas Virgil Abloh. (*)
KalbarOnline.com – Bagaimana jadinya jika aktor utama di balik brand street wear Off-White, Virgil Abloh melakukan ekspansi desain ke dunia otomotif? Tentu akan muncul sosok mobil yang literally edgy dan out of the box. Hal itu tampak dari tampilan mobil SUV klasik Mercedes-Benz G-Class yang dirancangnya bekerjasama dengan Gorden Wagener, kepala desain Mercedes-Benz.
Dalam proyek yang diberi nama Project Gelandewagen itu, mereka menyulap SUV yang di Indonesia biasa disebut Jip Mercy itu menjadi terlihat seperti mobil balap, alih-alih seperti mobil off-road. Seluruh bodi mobil itu pun dilabur warna putih yang membuat kendaraan bongsor itu tempak mencolok. ’’Saya suka tampil standout di kerumunan,’’ terang Abloh yang kini menjabat sebagai direktur artistik divisi pakaian pria Louis Vuitton itu, seperti dilansir dari CNN. Proyek itu adalah awal bagi Abloh di dunia otomotif, namun, menurutnya, dia tidak terlalu sulit melakukannya. Sebab, dia juga punya latar belakang di dunia arsitektur dan engineering.
Sedangkan Project Gelandewagen sendiri pertama kali diumumkan pada Juli tahun ini, sebagai perayaan ulang tahun G-Class yang ke-40. Awalnya, Abloh yang mengontak Wagener, mengajaknya berkolaborasi untuk menghasilkan sesuatu bersama. Mereka lalu membuat konsep untuk mengubah Mercedes-AMG G 63 menjadi mobil balap. ’’Kami ingin menempatkan G (G-Class, Red) pada lingkungan yang sangat berbeda,’’ ujar Wagener. Semua orang menggunakan ini untuk off-road. Tapi kami melakukan sebalinya. Kami menjadikannya mobil balap, serta menempatkan ban racing yang besar untuk mobil ini,’’ imbuhnya.
Proyek itu dimulai dengan menanggalkan seluruh part yang tidak dibutuhkan. Lalu, menjejalkan roll bar dan knalpot racing. Kedua part itu diberi warna baby blue. Kontras dengan warna bodinya. Memasukkan jok racing plus seatbelt lima titik di dalam kabin. Tak lupa, mereka juga meng-install panel pengukur analog untuk speedometer dan tachometer bak mobil balap klasik.
Seluruh bagian mobil tersebut memang telah berubah. Namun, para penggemar otomotif masih akan mengenali itu sebagai G-Class berkat bodi mengotaknya yang khas. Dan, itu tetap mereka pertahankan. G-Class telah memiliki banyak versi hingga saat ini, namun sebelumnya tidak pernah menjadi sebuah mobil balap seperti yang tertuang dalam proyek tersebut. Filosofinya adalah menggabungkan ketangguhan khas G-Class dengan sentuhan luxury dari tangan emas Virgil Abloh. (*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini