Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 12 Juli 2017 |
KalbarOnline, Sekadau – Jika besi bekas yang sudah tak terpakai dijual dengan seharga sekitar Rp2.000/kg, lain cerita seorang tukang las beralamat di Jalan Sintang Penanjung, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, memanfaatkan besi bekas dan dijadikannya sebuah alat transportasi air.
Seorang tukang las yang bernama Dedi, menggunakan kesempatan waktu luang untuk merakit besi bekas menjadi sebuah badan speedboat.
Yang bikin unik, badan speedboat biasanya menggunakan bahan fiber, lain cerita badan speedboat buatan pak Dedi semuanya menggunakan bahan besi bekas.
Siapapun tahu besi pasti tenggelam didalam air, sedangkan badan speedboat buatan Pak Dedi semuanya bahan dari besi, tapi badan speedboat buatan Pak Dedi memiliki dua batang besi panjang kosong sebagai pengaman atau telampung yang terletak sebelah kanan dan kiri sehingga badan speedboat tidak mudah oleng.
Badan speedboat hasil rakitan Pak Dedi masih dalam proses pembuatan, banyak besi yang belum terpasang di badan speedboat tersebut, termasuk 2 (dua) buah pintu masuk sebelah kanan dan kiri, kemudian 2 (dua) buah telampung penahan badan speedboat juga belum di pasang,” tuturnya.
Kemudian, lanjut Pak Dedi, pengerjaan speedboat tersebut dikerjakan sebelum lebaran kemarin, “sebab tidak ada waktu banyak untuk mengerjakan badan speedboat tersebut, dikarenakan berbagi waktu dengan pekerjaan yang lain,” ungkapnya.
Pak Dedi memperkirakan, Kemungkinan lebih dari 2 (dua) minggu speedboat buatannya itu selesai dan bisa digunakan di Sungai Sekadau.
Sebelumnya, Pak Dedi termasuk orang yang hobi memancing ikan, biasanya Pak Dedi memancing ikan di Sungai Sekadau menggunakan sampan, dikarenakan sampan tidak ada atapnya dan sering terkena hujan, oleh karena itu ia mencoba untuk merakit besi bekas dijadikan badan speedboat yang dipakai untuk pribadi. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau – Jika besi bekas yang sudah tak terpakai dijual dengan seharga sekitar Rp2.000/kg, lain cerita seorang tukang las beralamat di Jalan Sintang Penanjung, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, memanfaatkan besi bekas dan dijadikannya sebuah alat transportasi air.
Seorang tukang las yang bernama Dedi, menggunakan kesempatan waktu luang untuk merakit besi bekas menjadi sebuah badan speedboat.
Yang bikin unik, badan speedboat biasanya menggunakan bahan fiber, lain cerita badan speedboat buatan pak Dedi semuanya menggunakan bahan besi bekas.
Siapapun tahu besi pasti tenggelam didalam air, sedangkan badan speedboat buatan Pak Dedi semuanya bahan dari besi, tapi badan speedboat buatan Pak Dedi memiliki dua batang besi panjang kosong sebagai pengaman atau telampung yang terletak sebelah kanan dan kiri sehingga badan speedboat tidak mudah oleng.
Badan speedboat hasil rakitan Pak Dedi masih dalam proses pembuatan, banyak besi yang belum terpasang di badan speedboat tersebut, termasuk 2 (dua) buah pintu masuk sebelah kanan dan kiri, kemudian 2 (dua) buah telampung penahan badan speedboat juga belum di pasang,” tuturnya.
Kemudian, lanjut Pak Dedi, pengerjaan speedboat tersebut dikerjakan sebelum lebaran kemarin, “sebab tidak ada waktu banyak untuk mengerjakan badan speedboat tersebut, dikarenakan berbagi waktu dengan pekerjaan yang lain,” ungkapnya.
Pak Dedi memperkirakan, Kemungkinan lebih dari 2 (dua) minggu speedboat buatannya itu selesai dan bisa digunakan di Sungai Sekadau.
Sebelumnya, Pak Dedi termasuk orang yang hobi memancing ikan, biasanya Pak Dedi memancing ikan di Sungai Sekadau menggunakan sampan, dikarenakan sampan tidak ada atapnya dan sering terkena hujan, oleh karena itu ia mencoba untuk merakit besi bekas dijadikan badan speedboat yang dipakai untuk pribadi. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini