KalbarOnline.com – Sepuluh orang tewas akibat bencana tanah longsor yang terjadi di tiga lokasi di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Senin (28/9) dini hari, di saat sebagian warga tertidur lelap.
“Laporan sementara yang kita terima ada sepuluh orang korban dari Jalan Matahari, Juata Permai, dan Gunung Selatan,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Tarakan, Hanip Manisan, seperti dilansir Antara, Senin (28/9/2020).
Menurut Hanip, tanah longsor terjadi di Kelurahan Juata Permai RT 17, Kecamatan Tarakan Utara, sekitar pukul 01.30 WITA dan menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Berdasarkan data Polsek Tarakan Utara, korban yang meninggal dunia akibat tanah longsor di Kelurahan Juata Permai terdiri atas seorang lelaki 38 tahun, seorang perempuan 40 tahun, serta dua anak lelaki berumur masing-masing delapan tahun dan 10 tahun.
Kejadian tanah longsor di Juata Permai juga menyebabkan dua perempuan berumur 45 dan 14 tahun serta seorang lelaki 40 tahun terluka sehingga harus dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Tarakan menyatakan bahwa tanah longsor juga terjadi di wilayah Gunung Selatan dan Kampung Sikip.
Menurut data sementara Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Tarakan, tanah longsor di wilayah Gunung Selatan dan Kampung Sikip menyebabkan masing-masing tiga korban jiwa.
Prediksi Cuaca BMKG
Sebelumnya, kemarin, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan yakni sebagian wilayah Indonesia hingga tiga hari ke depan menghadapi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
“Berdasarkan fenomena atmosfer yang dipantau BMKG, dalam periode tiga hari ke depan diprediksikan hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/9).
Termasuk Kaltara, provinsi lain yang menghadapi potensi hujan sedang sampai lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Hujan intensitas sedang-lebat diprakirakan terjadi di wilayah tersebut karena saat ini masih terpantau aktivitas gelombang atmosfer di wilayah Indonesia, yaitu Rossby Ekuatorial (fenomena pergerakan sistem konvektivitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah barat dan melewati wilayah Indonesia) dan Madden Jullian Oscillation (fenomena pergerakan sistem konvektivitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah timur dan melewati wilayah Indonesia). [ind]
Comment