KalbarOnline.com – Singapura terbilang ketat dalam menerapkan protokol kesehatan untuk terus menekan angka penularan Covid-19. Bagi mereka yang melanggar, sanksi denda siap-siap menanti. Teranyar, 32 pengunjung restoran dikenai denda sebesar SGD 300 karena melanggar aturan Covid-19 di gerai makanan dan minuman.
Mereka tidak segera mengenakan masker setelah makan atau minum, berbaur dari satu meja ke meja lain, serta duduk berkerumun dalam kelompok yang terdiri lebih dari lima orang. Selain itu, delapan gerai makanan untuk ditutup dan 14 gerai juga didenda. Hal itu seperti disampaikan Kementerian Lingkungan Singapura (MSE).
- Baca juga: Bandara Changi Singapura Didatangi Pasien Covid-19 hingga 6 Kali
Kementerian memperingatkan bahwa Pemerintah akan terus meningkatkan pemeriksaan penegakan hukum di gerai makanan dan minuman di sekitar Singapura untuk memastikan bahwa mereka tetap menjadi tempat yang aman untuk semua. Petugas juga mengingatkan pengunjung untuk bertanggung jawab secara sosial.
“Petugas di lapangan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan penegakan hukum terhadap pemilik dan tempat yang tidak mematuhi protokol kesehatan yang aman,” kata Kementerian Lingkungan.
Sementara itu, Urban Redevelopment Authority yang juga menjadi mitra petugas dalam penerapan protokol kesehatan, mengatakan bahwa 17 orang yang tidak mematuhi aturan maksimal lima orang dalam satu kelompok di berbagai gerai makanan akan didenda. Selain itu masih banyak lagi yang akan diselidiki.
Beberapa pelanggaran umum yang ditemukan di sejumlah gerai makanan dan minuman termasuk penjualan dan konsumsi alkohol setelah pukul 22.30 dan pengunjung di beberapa meja berbaur satu sama lain dan saling berbagi makanan. Sebanyak 14 gerai lainnya didenda karena melanggar protokol kesehatan.
Sementara itu, juru bicara Asosiasi Restoran Singapura mengatakan sebagian besar pelanggan sudah memakai masker di restoran dan melepasnya hanya saat makanan dan minuman disajikan. Bahkan, bagi mereka yang lupa memakai masker setelah makan, bakal langsung ditegur.
Hanya saja, restoran menghadapi tantangan dalam memastikan pengunjung mengikuti langkah-langkah manajemen yang aman, terutama jika mereka kekurangan tenaga kerja. “Pelayan sering sibuk memastikan pesanan diambil dan disajikan tepat waktu. Mereka mungkin harus mencari celah waktu untuk pemeriksaan dan mengingatkan pengunjung untuk mengenakan masker setelah mereka menyelesaikan makan,” ungkap juru bicara asosiasi, Chen Jiaxin, seperti dilansir AsiaOne.
“Kita tidak boleh lengah meski penularan mulai melandai. Memang tidak nyaman ketika berbicara mengenakan masker. Namun, demi kesehatan bersama, kita harus ikuti protokol kesehatan,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment