Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 16 Juni 2025 |
KALBARONLINE.com – Bermain layangan mungkin kelihatan seru, tapi kalau pakai gelasan atau kawat tajam? Itu udah masuk zona bahaya. Itulah yang bikin Satpol PP Kota Pontianak turun tangan dan menindak tegas warga yang kedapatan main layangan sembarangan di kawasan Jalan Karet, Komplek Lavista, Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, Minggu sore (15/6/2025).
Menurut Kepala Satpol PP Pontianak, Ahmad Sudiantoro, pelaku yang diamankan bukan warga asli Kota Pontianak. Namun, sanksi tetap diberlakukan.
“Kami data dan amankan KTP-nya. Dia diminta datang ke kantor Satpol PP untuk menyelesaikan proses sanksi. Dendanya Rp500 ribu, langsung masuk kas daerah,” jelas Sudiantoro, Senin (16/6/2025).
Langkah ini, katanya, sebagai respon atas banyaknya laporan warga yang resah karena tali layangan—terutama yang berbahan gelasan atau kawat—bisa bikin celaka, dari luka serius sampai kematian.
“Main layangan itu hiburan, tapi kalau pakai gelasan atau kawat, itu sudah jadi ancaman. Sudah ada korban luka, bahkan meninggal,” tegas Sudiantoro.
Aksi cepat Satpol PP ini disambut positif warga. Mereka bilang, penertiban dan pemberian sanksi bukan cuma tepat, tapi juga sangat dibutuhkan.
“Saya dukung penuh. Banyak orang jatuh dari motor gara-gara tali layangan,” ujar Abdul Rahman (46), warga Sungai Beliung.
Nuraini (37), ibu rumah tangga dari Pontianak Barat, juga bilang ia sering was-was saat anak-anaknya main di luar rumah.
“Takut aja kalau tiba-tiba tali layangan nyangkut ke leher atau tangan anak-anak. Pemerintah harus serius,” katanya.
Warga berharap razia ini bukan cuma musiman, tapi jadi langkah berkelanjutan. Mereka juga minta Pemkot aktif sosialisasi, terutama ke anak-anak dan remaja soal bahaya layangan sembarangan. (Jau)
KALBARONLINE.com – Bermain layangan mungkin kelihatan seru, tapi kalau pakai gelasan atau kawat tajam? Itu udah masuk zona bahaya. Itulah yang bikin Satpol PP Kota Pontianak turun tangan dan menindak tegas warga yang kedapatan main layangan sembarangan di kawasan Jalan Karet, Komplek Lavista, Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, Minggu sore (15/6/2025).
Menurut Kepala Satpol PP Pontianak, Ahmad Sudiantoro, pelaku yang diamankan bukan warga asli Kota Pontianak. Namun, sanksi tetap diberlakukan.
“Kami data dan amankan KTP-nya. Dia diminta datang ke kantor Satpol PP untuk menyelesaikan proses sanksi. Dendanya Rp500 ribu, langsung masuk kas daerah,” jelas Sudiantoro, Senin (16/6/2025).
Langkah ini, katanya, sebagai respon atas banyaknya laporan warga yang resah karena tali layangan—terutama yang berbahan gelasan atau kawat—bisa bikin celaka, dari luka serius sampai kematian.
“Main layangan itu hiburan, tapi kalau pakai gelasan atau kawat, itu sudah jadi ancaman. Sudah ada korban luka, bahkan meninggal,” tegas Sudiantoro.
Aksi cepat Satpol PP ini disambut positif warga. Mereka bilang, penertiban dan pemberian sanksi bukan cuma tepat, tapi juga sangat dibutuhkan.
“Saya dukung penuh. Banyak orang jatuh dari motor gara-gara tali layangan,” ujar Abdul Rahman (46), warga Sungai Beliung.
Nuraini (37), ibu rumah tangga dari Pontianak Barat, juga bilang ia sering was-was saat anak-anaknya main di luar rumah.
“Takut aja kalau tiba-tiba tali layangan nyangkut ke leher atau tangan anak-anak. Pemerintah harus serius,” katanya.
Warga berharap razia ini bukan cuma musiman, tapi jadi langkah berkelanjutan. Mereka juga minta Pemkot aktif sosialisasi, terutama ke anak-anak dan remaja soal bahaya layangan sembarangan. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini