KalbarOnline.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali ke Ruang Oval di Gedung Putih pada Rabu (7/10) sembari masih menjalani pemulihan dari infeksi Covid-19.
Trump menerima laporan tentang pembicaraan stimulus ekonomi dan Badai Delta, badai yang berpotensi menghancurkan yang tengah menuju wilayah Gulf Coast, demikian menurut juru bicara Gedung Putih, Brian Morgenstern.
Trump kemudian mencuit di Twitter bahwa dirinya telah berbicara dengan gubernur Texas dan Louisiana tentang badai tersebut, yang diperkirakan akan melanda wilayah pesisir selatan pekan ini. “Harap perhatikan arahan dari pejabat negara bagian dan daerah Anda,” tulisnya. “Kami bekerja sama sangat erat dengan mereka. Harap bersiap, hati-hati, dan tetap aman!,’’ tambahnya.
Itu merupakan kemunculan pertama Trump di Ruang Oval sejak kembali ke Gedung Putih pada Senin (5/10) setelah tiga hari dirawat di rumah sakit karena teruji positif Covid-19 pekan lalu.
Dokter Gedung Putih Sean Conley pada Rabu mengatakan bahwa “pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital presiden, termasuk saturasi oksigen dan tingkat pernapasan, semuanya tetap stabil dan dalam kisaran normal.”
“Dia sekarang sudah tidak demam selama lebih dari empat hari, bebas gejala selama lebih dari 24 jam, dan tidak membutuhkan atau menerima oksigen tambahan sejak awal rawat inap,” ungkap Conley, menambahkan bahwa terkait level antibodi Covid-19, hasil lab Trump dari hari Senin menunjukkan tingkat yang dapat dideteksi.
Dalam sebuah video yang direkam dari Gedung Putih dan diunggah di Twitter pada malam hari, Trump memuji-muji perawatan terapeutik dan medis yang diterimanya dan menyebut infeksi Covid-19 yang dialaminya, yang juga telah menginfeksi lebih dari 7,5 juta orang dan mengakibatkan sekitar 211.000 orang meninggal di AS, sebagai berkah tersembunyi.
Menanggapi pernyataan tersebut, kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan kepada wartawan di Wilmington, Delaware, bahwa dirinya berharap Trump tetap sehat. Namun, mantan wakil presiden AS itu kembali mengkritik sikap lawan politiknya dari Partai Republik tersebut terhadap penyakit itu.
“Saya pikir ini sebuah tragedi melihat persepsi presiden tentang Covid seperti sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan, sementara 210.000 orang telah meninggal,” tegas Biden. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment