Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 09 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Anggota parlemen dan pejabat Korea Selatan menyebut keselamatan putri mantan diplomat senior Korea Utara terancam. Itu setelah sang diplomat memilih menetap di Korea Selatan, sedangkan putrinya meminta ke Pemerintah Italia agar dikirim kembali ke Korea Utara.
Sang diplomat tersebut bernama Jo Song Gil. Dia sebelumnya merupakan diplomat Korea Utara dan jabatannya adalah pelaksana tugas Duta Besar Korut untuk Italia. Namun, dia menghilang bersama istrinya setelah meninggalkan kedutaan di Italia tanpa pemberitahuan pada November 2018.
Keberadaannya tidak diketahui sejak saat itu. Namun, seorang anggota komite intelijen parlemen Korsel pada Selasa (6/10) lalu mengonfirmasi laporan berita bahwa Jo Song Gil telah tiba di Korea Selatan pada Juli 2019 dan di bawah perlindungan pemerintah. Dalam artian, Jo Song Gil telah membelot ke Korsel.
Laporan tersebut memicu kekhawatiran di antara beberapa anggota parlemen tentang putri Jo Song Gil. Menurut Kementerian Luar Negeri Italia, putri Jo Song Gil dipulangkan ke Korea Utara atas permintaan sendiri setelah mengira orang tuanya hilang. Tidak ada detail lain tentang putri Jo Song Gil tersebut.
Terkait kabar tersebut, Thae Yong-ho, mantan wakil duta besar Pyongyang untuk Inggris yang membelot ke Korsel pada 2016, meminta kepada Jo Song Gil untuk datang ke Korut. “Perlu datang untuk mengetahui perlakuan atau hukuman yang akan diberikan kepada kerabatnya yang tinggal di Korea Utara,” sebut Thae seperti dilansir Reuters.
“Jika dia mengambil suaka di Korea Selatan, dia didefinisikan sebagai pengkhianat. Dan tidak ada yang tahu hukuman apa yang akan dijatuhkan pada anggota keluarga pengkhianat,” imbuhnya.
Sementara itu, Cho Tae-yong, anggota parlemen oposisi lainnya dan mantan wakil penasihat keamanan nasional, menuduh pemerintah membocorkan informasi tersebut meskipun Jo Song Gil tidak ingin pembelotannya diketahui publik karena putrinya.
“Tidak mungkin untuk mengetahui tanpa bantuan dari otoritas intelijen dan pemerintah secara efektif memberikan informasi. Ini merupakan tindakan yang sama sekali tidak memiliki pertimbangan kemanusiaan mengenai putrinya,” sebut Cho.
Terpisah, Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha mengatakan dirinya terkejut mendengar berita tersebut. Dia pun prihatin dengan keselamatan putri Jo Song Gil. Dia berharap permasalahan itu lekas menemui titik terang.
KalbarOnline.com – Anggota parlemen dan pejabat Korea Selatan menyebut keselamatan putri mantan diplomat senior Korea Utara terancam. Itu setelah sang diplomat memilih menetap di Korea Selatan, sedangkan putrinya meminta ke Pemerintah Italia agar dikirim kembali ke Korea Utara.
Sang diplomat tersebut bernama Jo Song Gil. Dia sebelumnya merupakan diplomat Korea Utara dan jabatannya adalah pelaksana tugas Duta Besar Korut untuk Italia. Namun, dia menghilang bersama istrinya setelah meninggalkan kedutaan di Italia tanpa pemberitahuan pada November 2018.
Keberadaannya tidak diketahui sejak saat itu. Namun, seorang anggota komite intelijen parlemen Korsel pada Selasa (6/10) lalu mengonfirmasi laporan berita bahwa Jo Song Gil telah tiba di Korea Selatan pada Juli 2019 dan di bawah perlindungan pemerintah. Dalam artian, Jo Song Gil telah membelot ke Korsel.
Laporan tersebut memicu kekhawatiran di antara beberapa anggota parlemen tentang putri Jo Song Gil. Menurut Kementerian Luar Negeri Italia, putri Jo Song Gil dipulangkan ke Korea Utara atas permintaan sendiri setelah mengira orang tuanya hilang. Tidak ada detail lain tentang putri Jo Song Gil tersebut.
Terkait kabar tersebut, Thae Yong-ho, mantan wakil duta besar Pyongyang untuk Inggris yang membelot ke Korsel pada 2016, meminta kepada Jo Song Gil untuk datang ke Korut. “Perlu datang untuk mengetahui perlakuan atau hukuman yang akan diberikan kepada kerabatnya yang tinggal di Korea Utara,” sebut Thae seperti dilansir Reuters.
“Jika dia mengambil suaka di Korea Selatan, dia didefinisikan sebagai pengkhianat. Dan tidak ada yang tahu hukuman apa yang akan dijatuhkan pada anggota keluarga pengkhianat,” imbuhnya.
Sementara itu, Cho Tae-yong, anggota parlemen oposisi lainnya dan mantan wakil penasihat keamanan nasional, menuduh pemerintah membocorkan informasi tersebut meskipun Jo Song Gil tidak ingin pembelotannya diketahui publik karena putrinya.
“Tidak mungkin untuk mengetahui tanpa bantuan dari otoritas intelijen dan pemerintah secara efektif memberikan informasi. Ini merupakan tindakan yang sama sekali tidak memiliki pertimbangan kemanusiaan mengenai putrinya,” sebut Cho.
Terpisah, Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha mengatakan dirinya terkejut mendengar berita tersebut. Dia pun prihatin dengan keselamatan putri Jo Song Gil. Dia berharap permasalahan itu lekas menemui titik terang.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini