Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 14 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkap kesulitan yang dia hadapi selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Terutama soal birokrasi.
Hampir setahun menjabat sebagai Menhan, Prabowo mengaku kerap dibuat kesulitan oleh birokrasi yang rumit. “Memang di Indonesia ini ada budaya yang saya lihat, entah ini dari mana, terutama birokrat, birokrasi,” kata Prabowo, Rabu (14/10).
Diakui Prabowo, ada sejumlah kondisi yang harusnya bisa dilakukan secara sederhana, tapi justru diperumit. Baginya, pola pikir seperti itu adalah cara yang salah dari proses birokrasi di Indonesia.
“Kalau di Indonesia ini, kalau bisa dibikin susah kenapa dibikin gampang. Ya kan. Kalau bisa dibikin rumit, kenapa dibikin sederhana,” imbuhnya.
Sehingga, ungkap Prabowo, budaya seperti ini yang kerap membuat dirinya kesulitan menjalankan tugas. Terlebih praktik ‘asal bapak senang’ pun masih kerap ditemukan.
“Di depan siap, pak. Siap, pak. Di belakang cari alasan pandai-pandai. Itu banyak ya. Banyak pejabat di Indonesia ini pandai mencari 200 alasan untuk mengatakan tidak bisa, Pak. Menurut aturan ini, itu. Jadi kita selalu cari regulasi untuk membelenggu diri sendiri,” tegas Prabowo.
Meski begitu, mantan Danjen Kopassus itu menekankan akan tetap bekerja semaksimal mungkin untuk bangsa. “Setiap tantangan harus dihadapi, tapi ya benar-benar ya, kita juga, ya, kecewa ada pejabat yang kadang tidak berpikir bagi bangsa tapi bagi sektornya saja,” pungkas Prabowo.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkap kesulitan yang dia hadapi selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Terutama soal birokrasi.
Hampir setahun menjabat sebagai Menhan, Prabowo mengaku kerap dibuat kesulitan oleh birokrasi yang rumit. “Memang di Indonesia ini ada budaya yang saya lihat, entah ini dari mana, terutama birokrat, birokrasi,” kata Prabowo, Rabu (14/10).
Diakui Prabowo, ada sejumlah kondisi yang harusnya bisa dilakukan secara sederhana, tapi justru diperumit. Baginya, pola pikir seperti itu adalah cara yang salah dari proses birokrasi di Indonesia.
“Kalau di Indonesia ini, kalau bisa dibikin susah kenapa dibikin gampang. Ya kan. Kalau bisa dibikin rumit, kenapa dibikin sederhana,” imbuhnya.
Sehingga, ungkap Prabowo, budaya seperti ini yang kerap membuat dirinya kesulitan menjalankan tugas. Terlebih praktik ‘asal bapak senang’ pun masih kerap ditemukan.
“Di depan siap, pak. Siap, pak. Di belakang cari alasan pandai-pandai. Itu banyak ya. Banyak pejabat di Indonesia ini pandai mencari 200 alasan untuk mengatakan tidak bisa, Pak. Menurut aturan ini, itu. Jadi kita selalu cari regulasi untuk membelenggu diri sendiri,” tegas Prabowo.
Meski begitu, mantan Danjen Kopassus itu menekankan akan tetap bekerja semaksimal mungkin untuk bangsa. “Setiap tantangan harus dihadapi, tapi ya benar-benar ya, kita juga, ya, kecewa ada pejabat yang kadang tidak berpikir bagi bangsa tapi bagi sektornya saja,” pungkas Prabowo.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini