Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 01 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengakui, bahasa yang digunakan dalam sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 sulit dipahami masyarakat. Menurut Nadiem, kesulitan ini terutama dialami oleh masyarakat daerah.
“Pesan-pesan yang disampaikan pemerintah melalui pencegahan penyebaran Covid-19 masih perlu ditingkatkan, agar mudah dipahami oleh masyarakat, saat ini bahasa yang (digunakan) terlalu tinggi atau rumit,” kata dia dalam webinar Peluncuran Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M Dalam 77 Bahasa Daerah, Selasa (1/12).
Oleh karena itu, kata dia, tantangan komunikasi dan sosialisasi kepada publik ini harus segera diselesaikan. Sebab, kampanye pencegahan ini begitu penting untuk meminimalisisasi laju Covid-19 di Indonesia.
Untuk itu, pihaknya melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bersama Satgas Penanganan Covid-19 meluncurkan pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan yang sudah diterjemahkan ke dalam 77 bahasa daerah. “Sehingga strategi mengubah pesan-pesan itu ke dalam bahasa yang paling dekat dengan masyarakat, yaitu bahasa daerah masing-masing dirasa sangat tepat,” ujarnya.
Sebab, bahasa daerah adalah bahasa ibu yang merupakan metode ampuh untuk bisa memperkenalkan pedoman protokol kesehatan kepada masayarakat di daerahnya masing-masing. Dia pun berharap penerjemahan ke bahasa daerah itu dapat membuat masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif yang diambil oleh Kepala Badan Bahasa, bekerja sama tim Satgas Penanganan Covid 19 ini, semoga upaya kita untuk menghentikan penyebaran covid-19 ini mendapatkan kemudahan dari Allah yang Maha Kuasa,” pungkas dia.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengakui, bahasa yang digunakan dalam sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 sulit dipahami masyarakat. Menurut Nadiem, kesulitan ini terutama dialami oleh masyarakat daerah.
“Pesan-pesan yang disampaikan pemerintah melalui pencegahan penyebaran Covid-19 masih perlu ditingkatkan, agar mudah dipahami oleh masyarakat, saat ini bahasa yang (digunakan) terlalu tinggi atau rumit,” kata dia dalam webinar Peluncuran Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M Dalam 77 Bahasa Daerah, Selasa (1/12).
Oleh karena itu, kata dia, tantangan komunikasi dan sosialisasi kepada publik ini harus segera diselesaikan. Sebab, kampanye pencegahan ini begitu penting untuk meminimalisisasi laju Covid-19 di Indonesia.
Untuk itu, pihaknya melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bersama Satgas Penanganan Covid-19 meluncurkan pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan yang sudah diterjemahkan ke dalam 77 bahasa daerah. “Sehingga strategi mengubah pesan-pesan itu ke dalam bahasa yang paling dekat dengan masyarakat, yaitu bahasa daerah masing-masing dirasa sangat tepat,” ujarnya.
Sebab, bahasa daerah adalah bahasa ibu yang merupakan metode ampuh untuk bisa memperkenalkan pedoman protokol kesehatan kepada masayarakat di daerahnya masing-masing. Dia pun berharap penerjemahan ke bahasa daerah itu dapat membuat masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif yang diambil oleh Kepala Badan Bahasa, bekerja sama tim Satgas Penanganan Covid 19 ini, semoga upaya kita untuk menghentikan penyebaran covid-19 ini mendapatkan kemudahan dari Allah yang Maha Kuasa,” pungkas dia.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini