Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 01 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Pemerintah telah memberikan izin untuk membuka sekolah dengan adaptasi kebiasaan baru pada 2021 mendatang. Lebih tepatnya pada Januari atau semester genap tahun ajaran 2020/2021 dengan izin pemerintah daerah (pemda).
Namun, tentunya dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) ini mengundang pro dan kontra. Melihat dari kacamata kesehatan mental anak, menurut Psikolog Alexandra Gabriella, pembukaan sekolah ini merupakan hal yang terbaik. Meski harus dengan protokol ketat.
“Keputusan ini mungkin dianggap sebagai keputusan terbaik dengan banyaknya syarat dan pertimbangan yang ada,” jelasnya kepada KalbarOnline.com, Selasa (1/12).
Kata dia, apabila pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap dilakukan secara penuh dan terus menerus, maka hal tersebut akan menimbulkan dampak pada kemampuan sosialisasi anak. Selain itu, di luar semua aspek positif dan keamanan, PJJ dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk seperti meningkatnya screen time.
Adapun untuk pelaksanaan PTM, sekolah perlu mempersiapkan ceklis atau daftar periksa yang diminta. Antara lain ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi dan kebersihan, mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan menerapkan wajib masker, memiliki thermogun, lalu memiliki pemetaan warga satuan pendidikan yang berpotensi menimbulkan penularan serta mendapatkan persetujuan orang tua atau wali.
Menurut Alexandra, terkait dengan perasaan anak mengetahui sekolah akan dibuka berbeda-beda, ada suka dan tidak. Namun terlepas dari itu, keputusan pemerintah yang telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri merupakan langkah yang tepat untuk tumbuh kembang anak.
“Kita perlu lihat, untuk masa depan mereka, akan lebih baik bila mereka terbiasa untuk belajar dan bekerja bersama teman-temannya, mengikuti aturan di suatu tempat, serta berinteraksi langsung dengan orang lain,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Pemerintah telah memberikan izin untuk membuka sekolah dengan adaptasi kebiasaan baru pada 2021 mendatang. Lebih tepatnya pada Januari atau semester genap tahun ajaran 2020/2021 dengan izin pemerintah daerah (pemda).
Namun, tentunya dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) ini mengundang pro dan kontra. Melihat dari kacamata kesehatan mental anak, menurut Psikolog Alexandra Gabriella, pembukaan sekolah ini merupakan hal yang terbaik. Meski harus dengan protokol ketat.
“Keputusan ini mungkin dianggap sebagai keputusan terbaik dengan banyaknya syarat dan pertimbangan yang ada,” jelasnya kepada KalbarOnline.com, Selasa (1/12).
Kata dia, apabila pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap dilakukan secara penuh dan terus menerus, maka hal tersebut akan menimbulkan dampak pada kemampuan sosialisasi anak. Selain itu, di luar semua aspek positif dan keamanan, PJJ dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk seperti meningkatnya screen time.
Adapun untuk pelaksanaan PTM, sekolah perlu mempersiapkan ceklis atau daftar periksa yang diminta. Antara lain ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi dan kebersihan, mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan menerapkan wajib masker, memiliki thermogun, lalu memiliki pemetaan warga satuan pendidikan yang berpotensi menimbulkan penularan serta mendapatkan persetujuan orang tua atau wali.
Menurut Alexandra, terkait dengan perasaan anak mengetahui sekolah akan dibuka berbeda-beda, ada suka dan tidak. Namun terlepas dari itu, keputusan pemerintah yang telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri merupakan langkah yang tepat untuk tumbuh kembang anak.
“Kita perlu lihat, untuk masa depan mereka, akan lebih baik bila mereka terbiasa untuk belajar dan bekerja bersama teman-temannya, mengikuti aturan di suatu tempat, serta berinteraksi langsung dengan orang lain,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini