Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 13 November 2020 |
KalbarOnline.com – Psikolog Anak dan Keluarga, Sani Budiantini Hermawan mengatakan bahwa saat ini banyak orang tua yang stres menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, masyarakat hidup dengan tidak adanya ketidakpastian.
Mulai dari belum tahu kapan selesainya, vaksinnya belum selesai, hingga kasus yang fluktuatif. Oleh karena itu banyak orang tua yang pesimis menghadapi keadaan saat ini.
Padahal menurutnya orang tua merupakan cerminan dari anak. Jika ingin anak optimis menjalani aktivitasnya sehari-hari seperti belajar, tentu orang tua juga harus optimis. Begitu pun sebaliknya.
“Orang tua itu memang sangat stres dan depresi. Nah, oleh karena itu, supaya anak bisa positif, orang tua dulu yang dibenahi (mentalnya),” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Dia pun memberikan perumpamaan, jika di dalam pesawat sedang turbulensi atau terjadi goncangan, orang tua yang terlebih dahulu harus memakai oksigen, bukan anaknya dulu. Sebab, orang tua yang harusnya menjadi penolong dalam keadaan darurat, bukan anak.
“Orang tua juga harus optimis bahwa semua ini akan berlalu dengan berjalannya waktu, yang penting kita menjaga diri, jadi bukan kita takut dengan pandemi ini, tapi bagaimana memproteksi diri kita dan keluarga kita itu nomor satu,” tutupnya.
Berdasar itu, penting bagi anak mengetahui penerapan protokol kesehatan di masa pandemi. Dimulai dari 3M yaitu wajib memakai masker, wajib mencuci tangan pakai sabun, dan wajib menjaga jarak serta hindari kerumunan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Psikolog Anak dan Keluarga, Sani Budiantini Hermawan mengatakan bahwa saat ini banyak orang tua yang stres menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, masyarakat hidup dengan tidak adanya ketidakpastian.
Mulai dari belum tahu kapan selesainya, vaksinnya belum selesai, hingga kasus yang fluktuatif. Oleh karena itu banyak orang tua yang pesimis menghadapi keadaan saat ini.
Padahal menurutnya orang tua merupakan cerminan dari anak. Jika ingin anak optimis menjalani aktivitasnya sehari-hari seperti belajar, tentu orang tua juga harus optimis. Begitu pun sebaliknya.
“Orang tua itu memang sangat stres dan depresi. Nah, oleh karena itu, supaya anak bisa positif, orang tua dulu yang dibenahi (mentalnya),” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Dia pun memberikan perumpamaan, jika di dalam pesawat sedang turbulensi atau terjadi goncangan, orang tua yang terlebih dahulu harus memakai oksigen, bukan anaknya dulu. Sebab, orang tua yang harusnya menjadi penolong dalam keadaan darurat, bukan anak.
“Orang tua juga harus optimis bahwa semua ini akan berlalu dengan berjalannya waktu, yang penting kita menjaga diri, jadi bukan kita takut dengan pandemi ini, tapi bagaimana memproteksi diri kita dan keluarga kita itu nomor satu,” tutupnya.
Berdasar itu, penting bagi anak mengetahui penerapan protokol kesehatan di masa pandemi. Dimulai dari 3M yaitu wajib memakai masker, wajib mencuci tangan pakai sabun, dan wajib menjaga jarak serta hindari kerumunan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini