Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 19 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia akan mendapatkan 100 juta vaksin dari perusahaan vaksin asal Inggris, yakni AstraZeneca. Jokowi mendapatkan informasi Indonesia bakal kedapatan 100 juta tersebut dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
“Tadi saya sudah mendapatkan laporan untuk Astrazeneca untuk bulan pertama di bulan April 2021 dan satu bulannya kita dapatkan kira-kira 11 juta dan totalnya dapat sekitar 100 juta, ini yang perlu kita ketahui bersama,” ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/10).
Oleh sebab itu mengenai pengadaan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat tersebut, untuk dipersiapkan betul-betul perencanaanya, termasuk juga komunikasi yang diberikan pemerintah ke publik.
“Soal vaksin ini agar betul-betul disiapkan lagi. Agar kita tidak salah lagi dalam komunikasi publik yang ada,” katanya.
Jokowi menambahkan, vaksinasi tersebut juga harus dijelaskan ke publik. Misalnya orang yang mendapatkan prioritas dari penyuntikan vaksin Covid-19 tersebut.
Baca juga: Ketika Vaksin Covid-19 Ditemukan, Dunia Belum Tentu Kembali Normal?
“Jangan anggap mudah implementasi. Prosesnya seperti apa, siapa yang pertama disuntik dulu, kenapa dia, harus dijelaskan betul kepada publik,” ungkapnya.
Diketahui, pemerintah telah melakukan finalisasi pembelian vaksin untuk Covid-19 dari tiga perusahaan produsen, yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac. Ketiga perusahaan itu telah sepakat menyediakan vaksin untuk Indonesia pada November 2020 mendatang.
Pemerintah juga mengakui vaksin dari ketiga perusahaan tersebut kini baru masuk pada tahap akhir uji klinis fase ketiga. Namun ketiga vaksin itu sudah dalam proses mendapatkan emergency use authorization (EUA) di sejumlah negara.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia akan mendapatkan 100 juta vaksin dari perusahaan vaksin asal Inggris, yakni AstraZeneca. Jokowi mendapatkan informasi Indonesia bakal kedapatan 100 juta tersebut dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
“Tadi saya sudah mendapatkan laporan untuk Astrazeneca untuk bulan pertama di bulan April 2021 dan satu bulannya kita dapatkan kira-kira 11 juta dan totalnya dapat sekitar 100 juta, ini yang perlu kita ketahui bersama,” ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/10).
Oleh sebab itu mengenai pengadaan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat tersebut, untuk dipersiapkan betul-betul perencanaanya, termasuk juga komunikasi yang diberikan pemerintah ke publik.
“Soal vaksin ini agar betul-betul disiapkan lagi. Agar kita tidak salah lagi dalam komunikasi publik yang ada,” katanya.
Jokowi menambahkan, vaksinasi tersebut juga harus dijelaskan ke publik. Misalnya orang yang mendapatkan prioritas dari penyuntikan vaksin Covid-19 tersebut.
Baca juga: Ketika Vaksin Covid-19 Ditemukan, Dunia Belum Tentu Kembali Normal?
“Jangan anggap mudah implementasi. Prosesnya seperti apa, siapa yang pertama disuntik dulu, kenapa dia, harus dijelaskan betul kepada publik,” ungkapnya.
Diketahui, pemerintah telah melakukan finalisasi pembelian vaksin untuk Covid-19 dari tiga perusahaan produsen, yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac. Ketiga perusahaan itu telah sepakat menyediakan vaksin untuk Indonesia pada November 2020 mendatang.
Pemerintah juga mengakui vaksin dari ketiga perusahaan tersebut kini baru masuk pada tahap akhir uji klinis fase ketiga. Namun ketiga vaksin itu sudah dalam proses mendapatkan emergency use authorization (EUA) di sejumlah negara.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini