Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 25 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada September lalu menunjukkan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum patuh pada protokol kesehatan 3M, yaitu wajib memakai masker, wajib mencuci tangan dan wajib menjaga jarak.
Meskipun begitu, Kepala Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Dwi Listyawardani mengatakan, pihaknya masih meyakini bahwa masyarakat akan lebih patuh lagi pada protokol kesehatan.
“Sebetulnya mungkin kalau dari hasil survei kita masih optimis ya, karena disiplin menggunakan masker sebetulnya dari hasil survei BPS itu sudah cukup tinggi di atas 90 persen. Meskipun disiplin M yang lain itu masih sekitar 70 sampai 80 persen,” ungkap dia beberapa waktu lalu.
Yang menjadi perhatian lainnya adalah survei yang menyatakan bahwa 17 persen masyarakat merasa tidak akan terinfeksi Covid-19. Ini lah yang berpotensi menyebabkan klaster baru. “Nah kalau itu menyebar dan banyak sekali, meskipun mungkin 17 persen, tapi itu kan tetap potensi ya tidak menerapkan disiplin,” ucapnya.
Dia menambahkan, lebih parahnya lagi adalah jika mereka yang merasa kebal tidak memiliki gejala positif.
Untuk itu, dia mengharapkan bahwa masyarakat merubah perilaku mereka untuk Indonesia yang terbebas dari Covid-19, terlepas mereka meyakini bahwa mereka kebal virus, kata dia lebih baik mencegah daripada mengobati. Ingat pesan untuk tetap patuhi protokol kesehatan. “Sebetulnya untuk menerapkan 3M karena kita sendiri tidak tahu (positif) sebelum kita dilakukan pemeriksaan,” tegas dia. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada September lalu menunjukkan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum patuh pada protokol kesehatan 3M, yaitu wajib memakai masker, wajib mencuci tangan dan wajib menjaga jarak.
Meskipun begitu, Kepala Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Dwi Listyawardani mengatakan, pihaknya masih meyakini bahwa masyarakat akan lebih patuh lagi pada protokol kesehatan.
“Sebetulnya mungkin kalau dari hasil survei kita masih optimis ya, karena disiplin menggunakan masker sebetulnya dari hasil survei BPS itu sudah cukup tinggi di atas 90 persen. Meskipun disiplin M yang lain itu masih sekitar 70 sampai 80 persen,” ungkap dia beberapa waktu lalu.
Yang menjadi perhatian lainnya adalah survei yang menyatakan bahwa 17 persen masyarakat merasa tidak akan terinfeksi Covid-19. Ini lah yang berpotensi menyebabkan klaster baru. “Nah kalau itu menyebar dan banyak sekali, meskipun mungkin 17 persen, tapi itu kan tetap potensi ya tidak menerapkan disiplin,” ucapnya.
Dia menambahkan, lebih parahnya lagi adalah jika mereka yang merasa kebal tidak memiliki gejala positif.
Untuk itu, dia mengharapkan bahwa masyarakat merubah perilaku mereka untuk Indonesia yang terbebas dari Covid-19, terlepas mereka meyakini bahwa mereka kebal virus, kata dia lebih baik mencegah daripada mengobati. Ingat pesan untuk tetap patuhi protokol kesehatan. “Sebetulnya untuk menerapkan 3M karena kita sendiri tidak tahu (positif) sebelum kita dilakukan pemeriksaan,” tegas dia. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini