Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 02 November 2020 |
KalbarOnline.com – Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) kembali digelar mulai dari 31 Oktober sampai 30 November 2020. PKN yang diselenggarakan dalam format daring ini telah dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Pekan Kebudayaan Nasional adalah bukti bahwa budayawan dan pelaku seni tidak tunduk pada pandemi. Di tengah kesulitan dan tantangan yang dihadapi, semua terus berkreasi, terus optimis dan terus bergerak maju membangun memori masa depan yang lebih baik,” ungkap Presiden Jokowi dalam siaran pers, Senin (2/11).
PKN ini tidak membedakan latar belakang para pelaku budaya dan seni. Sebab, dalam hal ini semua berupaya meletakkan batu fondasi budaya untuk membangun peradaban Indonesia maju.
Jokowi menilai sikap optimis dan pantang menyerah bangsa Indonesia itu terbentuk oleh tantangan alam, dari kondisi geografis nusantara. Menjaga harmoni dengan alam, membangun kebudayaan dan nilai-nilai keutamaan adalah budaya bangsa Indonesia.
“Kepada semua pihak, teruslah berkarya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, terus menggali kearifan lokal dalam menghadapi bencana dan menghargai bumi dengan sehormat-hormatnya,” terangnya.
PKN 2020 akan menjadi sebuah perhelatan kebudayaan tradisi melalui daring yang terbesar di dunia. Melibatkan 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi, 93 pergelaran, 1.477 karya seni rupa dipamerkan secara virtual dalam lima ketegori pameran.
Tema yang akan diusung oleh PKN 2020 dilatar belakangi oleh situasi pandemi yang membawa kembali kekayaan budaya nusantara. Protokol-protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dan World Health Organization (WHO) memiliki banyak kaitan dengan akar tradisi sehat di nusantara.
Tradisi mencuci tangan, tradisi tolak bala, tradisi mengisolasi diri, tradisi bersih desa, semuanya mengajarkan tentang relasi manusia dengan alam, dan pengaruhnya kemudian pada kesehatan dan kekuatan tubuh manusia dan lingkungan sosialnya.
Relasi itu pula yang melahirkan macam-macam pengetahuan tentang bagaimana mengolah, merawat, dan memuliakan alam dan sang Pencipta. Dari sana lahir ragam pangan dan pengolahan pangan, ragam pakaian dari ilmu simpul-ikat serat-serat tanaman, ragam bangunan dan sarana transportasi, sampai dengan ragam ekspresi artistik.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) kembali digelar mulai dari 31 Oktober sampai 30 November 2020. PKN yang diselenggarakan dalam format daring ini telah dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Pekan Kebudayaan Nasional adalah bukti bahwa budayawan dan pelaku seni tidak tunduk pada pandemi. Di tengah kesulitan dan tantangan yang dihadapi, semua terus berkreasi, terus optimis dan terus bergerak maju membangun memori masa depan yang lebih baik,” ungkap Presiden Jokowi dalam siaran pers, Senin (2/11).
PKN ini tidak membedakan latar belakang para pelaku budaya dan seni. Sebab, dalam hal ini semua berupaya meletakkan batu fondasi budaya untuk membangun peradaban Indonesia maju.
Jokowi menilai sikap optimis dan pantang menyerah bangsa Indonesia itu terbentuk oleh tantangan alam, dari kondisi geografis nusantara. Menjaga harmoni dengan alam, membangun kebudayaan dan nilai-nilai keutamaan adalah budaya bangsa Indonesia.
“Kepada semua pihak, teruslah berkarya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, terus menggali kearifan lokal dalam menghadapi bencana dan menghargai bumi dengan sehormat-hormatnya,” terangnya.
PKN 2020 akan menjadi sebuah perhelatan kebudayaan tradisi melalui daring yang terbesar di dunia. Melibatkan 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi, 93 pergelaran, 1.477 karya seni rupa dipamerkan secara virtual dalam lima ketegori pameran.
Tema yang akan diusung oleh PKN 2020 dilatar belakangi oleh situasi pandemi yang membawa kembali kekayaan budaya nusantara. Protokol-protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dan World Health Organization (WHO) memiliki banyak kaitan dengan akar tradisi sehat di nusantara.
Tradisi mencuci tangan, tradisi tolak bala, tradisi mengisolasi diri, tradisi bersih desa, semuanya mengajarkan tentang relasi manusia dengan alam, dan pengaruhnya kemudian pada kesehatan dan kekuatan tubuh manusia dan lingkungan sosialnya.
Relasi itu pula yang melahirkan macam-macam pengetahuan tentang bagaimana mengolah, merawat, dan memuliakan alam dan sang Pencipta. Dari sana lahir ragam pangan dan pengolahan pangan, ragam pakaian dari ilmu simpul-ikat serat-serat tanaman, ragam bangunan dan sarana transportasi, sampai dengan ragam ekspresi artistik.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini