Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 02 November 2020 |
KalbarOnline.com – Polemik terkait vaksin Covid-19 di Brasil masih berlanjut. Seperti diketahui, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, beberapa waktu lalu menegaskan tak akan memesan vaksin Covid-19 dari manapun. Selain itu, Bolsonaro juga menegaskan bahwa rakyatnya tak mau menjadi kelinci percobaan terkait uji klinis vaksin Covid-19.
Di satu sisi, Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, memiliki sikap yang berbeda. Doria mendukung adanya uji klinis vaksin Covid-19 dari Tiongkok, Sinovac, dan sudah melakukan pemesanan. Bahkan, Doria sudah meluncurkan program vaksinasi masal terhadap warga Sao Paulo.
Baca juga: Tolak Vaksin Tiongkok, Presiden Brasil: Ogah jadi Kelinci Percobaan!
Terkait hal itu, terbaru lebih dari 300 warga Brasil berkumpul di jalan raya komersial utama Sao Paulo pada Minggu (1/11). Mereka memprotes dukungan Doria terhadap kewajiban vaksinasi Covid-19. Mereka juga menentang pengujian vaksin potensial yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi Tiongkok, Sinovac. Para pengunjuk rasa di Sao Paulo melakukan aksi mereka untuk mendukung Bolsonaro.
Satu demonstran memegang tanda bertuliskan “Kami bukan kelinci percobaan” dan satu orang lagi dengan mengenakan masker memperlihatkan tulisan “Tidak untuk vaksin.” Banyak di antara para pengunjuk rasa itu yang tidak memakai masker.
“Kami menentang Joao Doria, yang sekarang akan mewajibkan vaksin itu, yang bertentangan dengan keinginan kami,” kata pemrotes Andre Petros seperti dilansir Reuters.
“Ini tidak terjadi di mana pun di dunia, bahkan di Tiongkok,” imbuhnya.
Doria sebelumnya berbicara dengan arah mendukung kewajiban vaksinasi, begitu vaksin tersedia. Sikapnya itu memicu pertengkaran dengan Bolsonaro, yang bersumpah bahwa imunisasi atau vaksinasi akan bersifat sukarela.
Di satu sisi, Ketua Mahkamah Agung Brasil mengatakan bahwa pengadilan akan memutuskan permasalahan tersebut.
Seperti diketahui, warga Brasil wajib diimunisasi dengan beberapa jenis vaksin, termasuk vaksin Hepatitis B yang diberikan pada bayi yang baru lahir. Brasil mencapai keberhasilan pada gerakan vaksinasi besar-besaran pada masa lalu misalnya dalam memberantas polio pada 1980-an.
Di Sao Paulo, vaksin Sinovac sedang diuji sebagai bagian dari pengujian klinis fase III dengan dukungan dari pemerintah Doria. Kementerian Kesehatan Brasil pada Oktober mengumumkan akan membeli 46 juta dosis vaksin buatan Sinovac, jika mendapat persetujuan badan pengawas, dalam kesepakatan yang didukung oleh para gubernur negara bagian.
Namun, sehari kemudian, Bolsonaro yang beraliran konservatif mengatakan negaranya tidak akan membeli vaksin tersebut. Bolsonaro telah sesekali menyerang Tiongkok sejak jejak kampanye 2018, pada saat negara-negara Asia meningkatkan investasi dan pengaruh di Brasil.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Polemik terkait vaksin Covid-19 di Brasil masih berlanjut. Seperti diketahui, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, beberapa waktu lalu menegaskan tak akan memesan vaksin Covid-19 dari manapun. Selain itu, Bolsonaro juga menegaskan bahwa rakyatnya tak mau menjadi kelinci percobaan terkait uji klinis vaksin Covid-19.
Di satu sisi, Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, memiliki sikap yang berbeda. Doria mendukung adanya uji klinis vaksin Covid-19 dari Tiongkok, Sinovac, dan sudah melakukan pemesanan. Bahkan, Doria sudah meluncurkan program vaksinasi masal terhadap warga Sao Paulo.
Baca juga: Tolak Vaksin Tiongkok, Presiden Brasil: Ogah jadi Kelinci Percobaan!
Terkait hal itu, terbaru lebih dari 300 warga Brasil berkumpul di jalan raya komersial utama Sao Paulo pada Minggu (1/11). Mereka memprotes dukungan Doria terhadap kewajiban vaksinasi Covid-19. Mereka juga menentang pengujian vaksin potensial yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi Tiongkok, Sinovac. Para pengunjuk rasa di Sao Paulo melakukan aksi mereka untuk mendukung Bolsonaro.
Satu demonstran memegang tanda bertuliskan “Kami bukan kelinci percobaan” dan satu orang lagi dengan mengenakan masker memperlihatkan tulisan “Tidak untuk vaksin.” Banyak di antara para pengunjuk rasa itu yang tidak memakai masker.
“Kami menentang Joao Doria, yang sekarang akan mewajibkan vaksin itu, yang bertentangan dengan keinginan kami,” kata pemrotes Andre Petros seperti dilansir Reuters.
“Ini tidak terjadi di mana pun di dunia, bahkan di Tiongkok,” imbuhnya.
Doria sebelumnya berbicara dengan arah mendukung kewajiban vaksinasi, begitu vaksin tersedia. Sikapnya itu memicu pertengkaran dengan Bolsonaro, yang bersumpah bahwa imunisasi atau vaksinasi akan bersifat sukarela.
Di satu sisi, Ketua Mahkamah Agung Brasil mengatakan bahwa pengadilan akan memutuskan permasalahan tersebut.
Seperti diketahui, warga Brasil wajib diimunisasi dengan beberapa jenis vaksin, termasuk vaksin Hepatitis B yang diberikan pada bayi yang baru lahir. Brasil mencapai keberhasilan pada gerakan vaksinasi besar-besaran pada masa lalu misalnya dalam memberantas polio pada 1980-an.
Di Sao Paulo, vaksin Sinovac sedang diuji sebagai bagian dari pengujian klinis fase III dengan dukungan dari pemerintah Doria. Kementerian Kesehatan Brasil pada Oktober mengumumkan akan membeli 46 juta dosis vaksin buatan Sinovac, jika mendapat persetujuan badan pengawas, dalam kesepakatan yang didukung oleh para gubernur negara bagian.
Namun, sehari kemudian, Bolsonaro yang beraliran konservatif mengatakan negaranya tidak akan membeli vaksin tersebut. Bolsonaro telah sesekali menyerang Tiongkok sejak jejak kampanye 2018, pada saat negara-negara Asia meningkatkan investasi dan pengaruh di Brasil.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini