KalbarOnline.com – Selama libur panjang tes Covid-19 dengan metode PCR dan Tes Cepat Molekuler (TCM) tidak mencapai target 30 ribu tes sehari. Sejak libur dan cuti bersama mulai 28 Oktober, tes Covid-19 rendah hanya di angka 20 ribuan tes sehari.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan alasan testing yang makin rendah selama liburan. Dirinya mengakui saat ini sedang terjadi perbaikan dan penyelerasan koordinasi pelaporan data dari daerah kabupaten kota ke provinsi dan Kemenkes.
“Pada prinsipnya, satgas terus mendorong Pemda melakukan testing secara maksimal sebagai upaya deteksi dini terhadap kasus positif Covid-19,” kata Prof Wiku dalam konferensi pers, Selasa (3/11).
Prof Wiku mengakui perlu adanya evaluasi operasional laboratorium. Sebab menurut analisis data terjadi tren penurunan testing tiap akhir minggu dan libur panjang. “Ini tantangan yang coba kami selesaikan. Ingat, virus tak pernah libur sehingga adanya hari libur seharusnya bisa diantisipasi,” katanya.
Misalnya, kata dia, lewat operasional laboratorium, penambahan shift kerja, dan tentu dengan pertimbangan insentif yang memadai. Satgas Covid-19 berjanji terus berkoordinasi dengan Pemda untuk tingkatkan kapasitas laboratium dan pendukung lainnya seperti reagen.
“Namun, terdapat beberapa kendala seperti wilayah testing yang tersebar luar, dan jumlah masyarakat yang ditesting,” tuturnya.
“Kami meminta peran aktif masyarakat dalam mendukung testing yang dilakukan pemerintah. Jika alami gejala Covid-19 segera lakukan testing,” katanya.
Sebelumnya Epidemiolog dan Pakar Kesehatan dari Fakuktas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono melihat terjadi penurunan tes terjadi karena laboratorium dan SDM di dalamnya ikut libur panjang dan cuti bersama. Padahal Presiden Joko Widodo menargetkan 30 ribu tes sehari.
“Penurunan kasus itu karena lab libur, pemeriksaan ada tapi yang memeriksa orang yang lembur,” jelasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment