Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 05 November 2020 |
KalbarOnline.com – Calon presiden Amerika Serikat yang juga petahana, Donald Trump, tak terima dengan hasil penghitungan suara Pilpres 2020 di negara bagian Wisconsin. Dia lantas minta penghitungan suara di negara bagian tersebut diulang.
Tim kampanye Trump mengisyaratkan agar dilakukan penghitungan ulang di Wisconsin. Hanya saja, ada pihak yang memperingatkan bahwa itu tidak mungkin menjadi strategi kemenangan, sebab Trump tertinggal sekitar 20 ribu suara di negara bagian yang menjadi kunci dalam Pilpres 2020.
Pihak yang memperingatkan adalah mantan gubernur Wisconsin, Scott Walker. Dia berkicau pada Rabu (4/11) pagi bahwa jika 20 ribu suara dari Biden bertahan, itu akan menjadi rintangan sulit bagi Trump meski dilakukan penghitungan ulang.
“Pengalaman 2016, Trump hanya meraih 131 suara baru dalam penghitungan ulang,” sebut Walker seperti dilansir Washington Post.
Sementara itu, Administrator Komisi Pemilihan Wisconsin Meagan Wolfe mengatakan dari 1.850 pegawai kota Wisconsin telah melaporkan penghitungan tidak sah. Hanya satu orang yang tidak melaporkan. Wisconsin sendiri tidak melakukan penghitungan di seluruh negara bagian sampai negara bagian menyatakan hasilnya pada 1 Desember. Dia menekankan bahwa hasilnya tetap tidak sah.
Berdasarkan undang-undang negara bagian, yurisdiksi lokal akan melakukan proses penyidikan untuk memeriksa kembali jumlah suara. Situs web County menunjukkan bahwa dalam penghitungan tidak resmi itu, Biden memegang keunggulan kecil tapi stabil di negara bagian itu.
Undang-undang Wisconsin mewajibkan surat suara tiba pada pukul 20.00 waktu AS untuk dihitung. Akibatnya, kabupaten dan kota memiliki jumlah total suara yang akan dihitung per Selasa malam, memungkinkan penghitungan yang lebih cepat. Itu dibanding negara bagian lain dengan tenggat waktu yang lebih lama.
Selain itu, kandidat dapat meminta penghitungan ulang jika margin kurang dari 1 persen. Tim kampanye Trump menegaskan bahwa mereka akan segera meminta penghitungan ulang.
Di Wisconsin sendiri, penghitungan ulang secara otomatis dilakukan atas biaya negara jika margin kurang dari 0,25 persen. Tapi, calon bisa meminta penghitungan ulang jika mereka setuju membayar, asalkan marginnya di bawah 1 persen. Pada Pilpres 2016, penghitungan ulang di Wisconsin dilakukan secara lokal oleh 72 kabupaten negara bagian.
Sementara itu, tim kampanye calon presiden Joe Biden meyakini sudah sesuai jalur yang benar untuk memenangkan pemilu. Tim kampanye Biden menegaskan bahwa pihaknya memprediksi kemenangan di sejumlah negara bagian. Tim meyakini bahwa niat Trump untuk membawa pemilihan ke Mahkamah Agung akan gagal. Meski begitu masih ada suara negara bagian yang masih ditunggu. Bahkan bisa saja dilakukan perhitungan ulang.
Menanggapi permintaan Trump untuk mengulang penghitungan suara di Wisconsin, kubu Biden santai. Tim kampanye Biden tak masalah Wisconsin melakukan penghitungan ulang. Undang-undang negara bagian mengizinkan tim kampanye kandidat presiden untuk meminta penghitungan ulang jika margin antara dua kandidat teratas kurang dari 1 poin persentase.
“Kami akan memenangkan Wisconsin, baik dihitung ulang atau tidak,” tegas anggota tim kampanye Biden, Jennifer O’Malley Dillon.
KalbarOnline.com – Calon presiden Amerika Serikat yang juga petahana, Donald Trump, tak terima dengan hasil penghitungan suara Pilpres 2020 di negara bagian Wisconsin. Dia lantas minta penghitungan suara di negara bagian tersebut diulang.
Tim kampanye Trump mengisyaratkan agar dilakukan penghitungan ulang di Wisconsin. Hanya saja, ada pihak yang memperingatkan bahwa itu tidak mungkin menjadi strategi kemenangan, sebab Trump tertinggal sekitar 20 ribu suara di negara bagian yang menjadi kunci dalam Pilpres 2020.
Pihak yang memperingatkan adalah mantan gubernur Wisconsin, Scott Walker. Dia berkicau pada Rabu (4/11) pagi bahwa jika 20 ribu suara dari Biden bertahan, itu akan menjadi rintangan sulit bagi Trump meski dilakukan penghitungan ulang.
“Pengalaman 2016, Trump hanya meraih 131 suara baru dalam penghitungan ulang,” sebut Walker seperti dilansir Washington Post.
Sementara itu, Administrator Komisi Pemilihan Wisconsin Meagan Wolfe mengatakan dari 1.850 pegawai kota Wisconsin telah melaporkan penghitungan tidak sah. Hanya satu orang yang tidak melaporkan. Wisconsin sendiri tidak melakukan penghitungan di seluruh negara bagian sampai negara bagian menyatakan hasilnya pada 1 Desember. Dia menekankan bahwa hasilnya tetap tidak sah.
Berdasarkan undang-undang negara bagian, yurisdiksi lokal akan melakukan proses penyidikan untuk memeriksa kembali jumlah suara. Situs web County menunjukkan bahwa dalam penghitungan tidak resmi itu, Biden memegang keunggulan kecil tapi stabil di negara bagian itu.
Undang-undang Wisconsin mewajibkan surat suara tiba pada pukul 20.00 waktu AS untuk dihitung. Akibatnya, kabupaten dan kota memiliki jumlah total suara yang akan dihitung per Selasa malam, memungkinkan penghitungan yang lebih cepat. Itu dibanding negara bagian lain dengan tenggat waktu yang lebih lama.
Selain itu, kandidat dapat meminta penghitungan ulang jika margin kurang dari 1 persen. Tim kampanye Trump menegaskan bahwa mereka akan segera meminta penghitungan ulang.
Di Wisconsin sendiri, penghitungan ulang secara otomatis dilakukan atas biaya negara jika margin kurang dari 0,25 persen. Tapi, calon bisa meminta penghitungan ulang jika mereka setuju membayar, asalkan marginnya di bawah 1 persen. Pada Pilpres 2016, penghitungan ulang di Wisconsin dilakukan secara lokal oleh 72 kabupaten negara bagian.
Sementara itu, tim kampanye calon presiden Joe Biden meyakini sudah sesuai jalur yang benar untuk memenangkan pemilu. Tim kampanye Biden menegaskan bahwa pihaknya memprediksi kemenangan di sejumlah negara bagian. Tim meyakini bahwa niat Trump untuk membawa pemilihan ke Mahkamah Agung akan gagal. Meski begitu masih ada suara negara bagian yang masih ditunggu. Bahkan bisa saja dilakukan perhitungan ulang.
Menanggapi permintaan Trump untuk mengulang penghitungan suara di Wisconsin, kubu Biden santai. Tim kampanye Biden tak masalah Wisconsin melakukan penghitungan ulang. Undang-undang negara bagian mengizinkan tim kampanye kandidat presiden untuk meminta penghitungan ulang jika margin antara dua kandidat teratas kurang dari 1 poin persentase.
“Kami akan memenangkan Wisconsin, baik dihitung ulang atau tidak,” tegas anggota tim kampanye Biden, Jennifer O’Malley Dillon.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini