KalbarOnline.com – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito meminta simpatisan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab agar menunda Reuni 212 yang akan digelar pada 2 Desember 2020. Menurutnya, saat ini masih terjadi pandemi Covid-19.
Wiku mengatakan, di tengah pandemi warga harus menerapkan protokol kesehatan termasuk menjaga jarak. Apabila reuni dilaksanakan, dikhawatirkan physical distancing terabaikan. Dengan begitu bisa terjadi penularan virus.
”Masyarakat tolong jangan egois dengan tidak berkerumun. Karena dengan berkerumun dapat membawa malapetaka di masa pandemi ini. Masyarakat harus menghindari kerumunan karena menyulitkan untuk menjaga jarak apalagi tidak menggunakan masker. Maka risiko penularan sangat besar,” ujar Wiku kepada wartawan, Sabtu (14/11).
Wiku menyampaikan, proses penularan Covid-19 tidak akan langsung terasa. Sehingga ketika terjadi kerumuman karena reuni 212 setelah 5-6 hari baru akan muncul gejala.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiyono juga mengkhawatirkan protokol kesehatan terabaikan jika reuni 212 digelar. “Siapa tahu ada sejumlah orang yang OTG (Orang Tanpa Gejala). Dia berinteraksi dengan banyak orang dan menularkan orang lain,” ucapnya.
Mujiyono menyampaikan, panitia akan sulit mengendalikan massa dengan jumlah yang banyak. Diyakini akan ditemukan sejumlah oknum yang mengabaikan protokol kesehatan. “Aksi mereka kan selama ini dikenal tertib, damai. Jangan sampai di kegiatan berikutnya acara nanti berpotensi dikacaukan,” jelasnya.
Dibandingkan menggelar acara di Monas, simpatisan Rizieq disarankan membuat kegiatan yang berkaitan dengan pengentasan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. “Akan sangat baik kalau dana itu untuk membantu pedagang kecil, UMKM, kan lebih simpatik lagi. Tapi saya tidak melarang orang berdemokrasi, berserikat dan berkumpul,” tandasnya.
Comment