Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 21 November 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo meminta masyarakat semakin terbuka pemahamannya terhadap Covid-19. Terlebih belakangan kerap kali muncul kerumunan massa dalam jumlah besar. Kondisi ini dianggap bisa memperburuk upaya penanganan Covid-19.
Doni mengungkit peristiwa pertemuan Jamaah Tablik di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Maret 2020. Saat itu jumlah jamaah yang terpapar tidaklah sedikit.
“Akibat kegiatan itu ribuan orang terpapar Covid-19. Baik yang berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan peserta dari Pulau Jawa,” kata Doni.
Doni menuturkan, pada Juni 2020 dia mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan bahwa ada 2.000 peserta asal wilayahnya yang ikut kegiatan di Gowa. Dari jumlah tersebut hanya 900 orang yang melaporkan diri untuk menjalani tes.
“Penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Kalsel kepada saya bahwa tanggal 7 Juni 2020 ada korban 68 orang meninggal berasal dari mereka yang ikut kegiatan tersebut. Itulah yang membuat Kalsel menjadi zona merah, salah satu dari delapan provinsi dengan kasus tertinggi ketika itu,” jelasnya.
Oleh karenanya harus dipahami, Covid-19 ini adalah ancaman nyata. Bukan konspirasi dan bukan rekayasa. Mereka yang menjadi korban adalah lansia, komorbid (hipertensi, diabetes, jantung, ginjal dan sejumlah penyakit penyerta lainnya).
“Cara penularannya melalui droplet dan juga aerosol yaitu udara yang keluar pada saat kita berbicara. Makanya kita selalu diminta untuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan juga sering mencuci tangan supaya tangan kita tidak menyentuh bagian dari wajah. Ini yang harus kita perhatikan,” pungkas Doni.
Atas dasar itu, Doni mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan 3M. Yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir. Bagi yang mengalami gejalan agar langsung mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk diperiksa.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo meminta masyarakat semakin terbuka pemahamannya terhadap Covid-19. Terlebih belakangan kerap kali muncul kerumunan massa dalam jumlah besar. Kondisi ini dianggap bisa memperburuk upaya penanganan Covid-19.
Doni mengungkit peristiwa pertemuan Jamaah Tablik di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Maret 2020. Saat itu jumlah jamaah yang terpapar tidaklah sedikit.
“Akibat kegiatan itu ribuan orang terpapar Covid-19. Baik yang berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan peserta dari Pulau Jawa,” kata Doni.
Doni menuturkan, pada Juni 2020 dia mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan bahwa ada 2.000 peserta asal wilayahnya yang ikut kegiatan di Gowa. Dari jumlah tersebut hanya 900 orang yang melaporkan diri untuk menjalani tes.
“Penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Kalsel kepada saya bahwa tanggal 7 Juni 2020 ada korban 68 orang meninggal berasal dari mereka yang ikut kegiatan tersebut. Itulah yang membuat Kalsel menjadi zona merah, salah satu dari delapan provinsi dengan kasus tertinggi ketika itu,” jelasnya.
Oleh karenanya harus dipahami, Covid-19 ini adalah ancaman nyata. Bukan konspirasi dan bukan rekayasa. Mereka yang menjadi korban adalah lansia, komorbid (hipertensi, diabetes, jantung, ginjal dan sejumlah penyakit penyerta lainnya).
“Cara penularannya melalui droplet dan juga aerosol yaitu udara yang keluar pada saat kita berbicara. Makanya kita selalu diminta untuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan juga sering mencuci tangan supaya tangan kita tidak menyentuh bagian dari wajah. Ini yang harus kita perhatikan,” pungkas Doni.
Atas dasar itu, Doni mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan 3M. Yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir. Bagi yang mengalami gejalan agar langsung mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk diperiksa.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini