Kominfo Ajak Difabel Wujudkan Transformasi Digital Inklusif

KalbarOnline.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menggelar Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional untuk disabilitas secara daring. Menurut Menkominfo Johnny G. Plate, kompetisi ini menjadi langkah afirmatif untuk mengajak kalangan difabel untuk turut andil mewujudkan Transformasi Digital Indonesia.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Hari ini kita bisa menghadiri kegiatan keberpihakan, suatu langkah afirmatif dari Kementerian Kominfo dan lingkungannya, mitra-mitranya dan ekosistemnya menunjukkan rasa empati dan mengajak serta kaum difabel Indonesia untuk mengambil bagian secara konkret dalam transformasi digital Indonesia,” ujarnya dalam Pembukaan Kompetisi TIK Nasional untuk Disabilitas, di Museum Nasional, Jakarta belum lama ini.

Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo Johnny mendorong peserta kompetisi dan seluruh masyarakat selalu berada dalam semangat optimisme yang positif untuk terus menjaga asa di masa pandemi Covid-19. Menteri Johnny menyatakan saat ini, Indonesia sedang memasuki era transformasi digital, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan nasional untuk menyongsong Visi Besar Indonesia Maju 2045.

“Pemerintah Indonesia meyakini transformasi digital bukan hanya mengenai pembangunan infrastruktur fisik, melainkan juga menyoal bagaimana teknologi dapat menjadi katalis peningkatan kapasitas masyarakat secara inklusif dan humanis,” tegasnya.

Baginya, program Kompetisi TIK Nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Kominfo bersama Bakti Kementerian Kominfo untuk memperluas kesempatan dan mengembangkan eksosistem transformasi yang lebih inklusif. Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi semua pihak yang ikut mendukung kompetisi itu.

“Saya mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyelenggaraan kompetensi ini dan berharap agar kompetensi dapat berjalan lancar untuk memfasilitasi para peserta terbaik bangsa, yang telah diseleksi dari kompetensi tingkat sebelumnya,” ujarnya.

Pemerintah, sambung Menkominfo Johnny menyadari masih terdapat ruang yang luas untuk memastikan akses digital yang adil dan setara bagi para kaum difabel. Secara khusus, Kementerian Kominfo dan Bakti mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas digital kaum difabel.

Baca Juga :  Pemerintah Tegaskan Komitmen Memperkuat Infrastruktur TIK di DPSP

Sebelumnya, Kementerian Kominfo telah mengadakan pelatihan sebanyak dua kali pada tahun 2016 dan 2017 dengan masing-masing 500 peserta. Tahun ini, pelatihan kembali diadakan secara daring dengan jumlah peserta hingga sekitar 1.600 orang dan menjangkau hingga pulau-pulau terluar di wilayah nusantara kita.

“Dari 291 orang yang mengikuti pelatihan ini berasal dari desa-desa tertinggal, terdepan dan terluar atau yang dikenal dengan wilayah 3T. Dan 19 orang di antaranya yang meminta asistensi khusus terkait jaringan internet atau hanya 19 dari 291 orang,” ungkapnya.

Seiring dengan agenda percepatan Transformasi Digital Nasional, menurut Johny, Kemenkominfo memberikan perhatian khusus kepada kaum difabel dengan mendukung adopsi teknologi dalam inovasi-inovasi yang dapat menjawab keterbatasan sosial yang ada.

“Termasuk tentunya dalam hal ini kaum difabel. Beberapa startup telah menunjukkan bagaimana penerapan teknologi dapat menjawab berbagai tantangan dan menjadi alat untuk penyetaraan,” jelasnya.

Menteri Kominfo mencontohkan beberapa startup seperti Thisable bisa menjawab permasalahan kaum difabel yang masih sulit mendapatkan kesempatan yang sama dalam mencari pekerjaan dengan menyediakan platform yang menghubungkan para pencari kerja dengan instansi yang membuka lowongan kerja bagi kelompok kaum difabel.

“Dalam memberdayakan kaum difabel dan mempopulerkan tenun sebagai produk kebudayaan dari Toraja, startup Tenoon juga mendorong keterlibatan kaum difabel dalam produksi dan bisnis kain,” tambah Menteri mengungkap contoh startup lain dengan layanan untuk difabel.

Untuk memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat, Menteri Johnny menegaskan Kementerian Kominfo melalui Badan Layanan Umum Baktu Kominfo menargetkan menyelesaikan pembangunan BTS di 12.548 Desa atau Kelurahan yang belum terlayani sinyal 4G paling lambat diselesaikan pada tahun 2022.

Baca Juga :  Dapat Sertifikat IP54, Honor Choice Earbuds Dibanderol IDR400 Ribu

“Dalam hal ini tentunya kaum difabel termasuk di dalamnya, Kominfo juga mempunyai komitmen memperkuat konektivitas Internet di berbagai penjuru nusantara. Pada tahun 2023 mendatang, Kominfo juga berencana untuk meletakkan High-Throughput Satellite atau satelit besar multifungsi setara atau dengan kapasitas 150 gigabyte per second di slot orbit Indonesia 146E pada kuartal IV tahun 2023,” jelasnya.

Dirinya berharap dukungan sebanyak 150 ribu titik yang belum terlayani di 150 ribu titik layanan publik di seluruh Indonesia, diantaranya tentunya termasuk kepentingan pendidikan, kesehatan, Kamtibmas, kepentingan layanan pemerintahan desa dan kepentingan layanan publik lainnya dapat dimanfaatkan dengan baik.

Di samping itu, Kementerian Kominfo saat ini sedang memfinalisasi Peta Jalan Indonesia Digital 2020-2024, yang salah satu inisiatifnya adalah meningkatkan aksesibilitas TIK untuk kaum difabel. Selain itu, juga mengidentifikasi peluang penggunaan TIK untuk meningkatkan kualitas hidup kaum difabel.

“Hal ini termasuk akses ke layanan kesehatan, layanan pendidikan, lapangan kerja, serta membuka peluang partisipasi yang luas di bidang ekonomi, budaya, dan sosial di kemasyarakatan lainnya. Kompetisi hari ini dapat menjadi wadah untuk pengembangan talenta digital yang mampu bersaing di masa yang akan datang dan masa kini tentunya, yang mampu juga mendorong perwujudan masyarakat digital Indonesia yang adil dan bermartabat,” tandasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment