Edi Kamtono Minta PDAM Tirta Khatulistiwa Tingkatkan Kualitas Layanan dan Tekan Kebocoran
Wawan dan Sasmita Dilantik sebagai Direktur Pelayanan dan Direktur Administrasi Keuangan
KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melantik dua orang direktur di jajaran Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Khatulistiwa. Wawan Hari Purnomo A dilantik sebagai Direktur Pelayanan dan Sasmita sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan.
Edi mengatakan, dengan adanya pelantikan ini maka jajaran direksi telah terisi sesuai dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang baru.
“Saya berharap dengan dilantiknya dua direktur ini menjadi semangat di jajaran PDAM dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggannya,” ujarnya usai melantik dua orang direktur di Aula Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Rabu (2/12/2020).
Selain itu, lanjut dia, pembenahan dan upaya pengurangan kebocoran akibat hal teknis seperti pipa-pipa yang sudah tua, perlu adanya penggantian sebagai investasi. Namun ia tak memungkiri terjadinya kebocoran yang disebabkan pencurian air dengan merusak pipa PDAM oleh oknum.
“Kemudian kebocoran administrasi juga bisa terjadi kalau ada pemborosan,” sebutnya.
Kapasitas produksi PDAM Kota Pontianak saat ini telah mencapai 2.250 liter per detik. Edi menilai, jumlah tersebut sudah mencukupi untuk kapasitas penduduk Pontianak saat sekarang ini.
“Tetapi saya minta jaringan PDAM masih perlu disempurnakan dan diperbaiki,” ungkapnya.
Menurutnya, kualitas air PDAM sampai sekarang masih baik, tergantung musim yang terjadi. Jika kemarau maka rasanya agak payau, tergantung air baku. Saat ini masyarakat dimudahkan dalam mendapatkan pelayanan air bersih. Masyarakat cukup mengajukan permohonan sepanjang di lokasinya terdapat pipa tersier.
“Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), maka mereka mendapatkan sambungan gratis,” imbuhnya.
Direktur Pelayanan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Wawan Purnomo A, mengungkapkan, pihaknya akan berupaya melakukan peningkatan percepatan pelayanan, termasuk penanganan gangguan, baik terkait suplai maupun hal-hal lainnya.
“Kami berupaya untuk berinovasi bagaimana pelayanan sambungan baru dipercepat dengan memangkas birokrasi dan penanganan pelayanan lebih cepat,” ucapnya.
Ia menerangkan, saat ini jumlah pelanggan PDAM mencapai 135 ribu pelanggan. PDAM menargetkan tahun depan akan meningkatkan jumlah pelanggan melalui program MBR.
“Melalui permohonan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” terang Wawan.
Dalam upaya menekan angka kebocoran, pihaknya akan membentuk tim reaksi cepat. Setiap ada persoalan di lapangan yang diterima dari aduan masyarakat maupun melalui kegiatan rutin pengawasan, maka akan ditangani secepatnya.
“Sehingga tingkat kebocoran yang terjadi bisa diminimalisir sekecil mungkin,” jelas dia.
Di masa pandemi Covid-19 yang dihadapi saat ini, sambung Wawan, dari sisi kualitas pelayanan dipastikan tidak ada pengurangan. Untuk pelayanan sambungan baru dilakukan secara digitalisasi berbasis teknologi. Tak terkecuali dalam melakukan survei sambungan baru pun telah memanfaatkan sistem aplikasi.
“Tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat permohonan pelayanan dari masyarakat kepada PDAM,” pungkasnya. (prokopim)
Comment