Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 03 Oktober 2018 |
Perlu peremajaan pipa-pipa
atasi kebocoran
KalbarOnline,
Pontianak – Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
meminta PDAM Tirta Khatulistiwa untuk menekan angka kebocoran air hingga di
bawah 25 persen.
“Tingkat kebocoran sekarang ini mencapai 28 persen. Kita
akan tekan sampai 25 persen,” ujarnya usai menghadiri penandatanganan
Memorandum of Understanding (MoU) antara DPD Persatuan Perusahaan Air Minum
Indonesia (Perpamsi) Kalbar dan Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada) dengan Perwakilan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalbar di Hotel Harris, Selasa
(2/10/2018).
Menurut Edi, tingkat kebocoran ini disebabkan oleh
permasalahan pipa-pipa yang ada sudah terlalu lama, bahkan ada yang sudah
berusia di atas 20 tahun. Untuk itu, pihaknya akan melakukan peremajaan
pipa-pipa yang umurnya di atas 20 tahun. Selain usia pipa yang sudah terlalu
lama, kebocoran juga berakibat menurunnya kualitas air karena terinterusi air
lumpur.
“Kita akan ganti dengan pipa-pipa baru,” sebutnya.
Ke depan, lanjut dia, pihaknya akan meningkatkan kualitas
air PDAM. Tingkat kebocoran tidak hanya terkait masalah teknis teknis tetapi
juga non teknis.
“Kalau kebocoran bisa ditekan di bawah 25 persen atau bahkan
di bawah 20 persen maka itu akan berdampak pada PDAM yang sangat sehat,”
tuturnya.
Terkait pencurian air, pihaknya akan menindak tegas bagi
siapa saja yang melakukan pencurian air. Pihaknya tak segan-segan menindak
perbuatan ilegal itu, bahkan kalau kaitan pidana akan dilaporkan ke Kepolisian
untuk diproses.
“Karena tindakan merusak meteran, mencuri air, itu perbuatan
ilegal,” ungkapnya.
Saat ini, kapasitas produksi PDAM di Kota Pontianak mencapai
2.050 liter per detik. Pihaknya akan membenahi jaringan distribusi serta
memperbanyak pipa tersier supaya bisa diakses langsung oleh masyarakat
penyambungannya.
“Tahun ini kita ada program subsidi penyambungan bagi 3 ribu
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di mana masyarakat hanya cukup membayar
Rp200 ribu untuk sambungan PDAM,” imbuh Edi. (jim)
Perlu peremajaan pipa-pipa
atasi kebocoran
KalbarOnline,
Pontianak – Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
meminta PDAM Tirta Khatulistiwa untuk menekan angka kebocoran air hingga di
bawah 25 persen.
“Tingkat kebocoran sekarang ini mencapai 28 persen. Kita
akan tekan sampai 25 persen,” ujarnya usai menghadiri penandatanganan
Memorandum of Understanding (MoU) antara DPD Persatuan Perusahaan Air Minum
Indonesia (Perpamsi) Kalbar dan Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada) dengan Perwakilan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalbar di Hotel Harris, Selasa
(2/10/2018).
Menurut Edi, tingkat kebocoran ini disebabkan oleh
permasalahan pipa-pipa yang ada sudah terlalu lama, bahkan ada yang sudah
berusia di atas 20 tahun. Untuk itu, pihaknya akan melakukan peremajaan
pipa-pipa yang umurnya di atas 20 tahun. Selain usia pipa yang sudah terlalu
lama, kebocoran juga berakibat menurunnya kualitas air karena terinterusi air
lumpur.
“Kita akan ganti dengan pipa-pipa baru,” sebutnya.
Ke depan, lanjut dia, pihaknya akan meningkatkan kualitas
air PDAM. Tingkat kebocoran tidak hanya terkait masalah teknis teknis tetapi
juga non teknis.
“Kalau kebocoran bisa ditekan di bawah 25 persen atau bahkan
di bawah 20 persen maka itu akan berdampak pada PDAM yang sangat sehat,”
tuturnya.
Terkait pencurian air, pihaknya akan menindak tegas bagi
siapa saja yang melakukan pencurian air. Pihaknya tak segan-segan menindak
perbuatan ilegal itu, bahkan kalau kaitan pidana akan dilaporkan ke Kepolisian
untuk diproses.
“Karena tindakan merusak meteran, mencuri air, itu perbuatan
ilegal,” ungkapnya.
Saat ini, kapasitas produksi PDAM di Kota Pontianak mencapai
2.050 liter per detik. Pihaknya akan membenahi jaringan distribusi serta
memperbanyak pipa tersier supaya bisa diakses langsung oleh masyarakat
penyambungannya.
“Tahun ini kita ada program subsidi penyambungan bagi 3 ribu
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di mana masyarakat hanya cukup membayar
Rp200 ribu untuk sambungan PDAM,” imbuh Edi. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini