Internasional    

Kim Jong Un dan Keluarga Disebut Diberi Vaksin Covid-19 oleh Tiongkok

Oleh : Redaksi KalbarOnline
Kamis, 03 Desember 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar


KalbarOnline.com – Tiongkok telah memberi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan keluarganya vaksin Covid-19 eksperimental. Kabar itu diungkapkan analis Amerika Serikat yang mengutip dua sumber intelijen Jepang yang tidak disebutkan namanya.

Seorang ahli asal Korea Utara Harry Kazianis dari Center for the National Interest di Washington, mengatakan Kim dan beberapa pejabat senior Korea Utara juga telah divaksinasi. Tidak jelas perusahaan mana yang telah memasok kandidat obatnya kepada Kim dan apakah itu terbukti aman atau tidak.

“Kim Jong Un dan beberapa pejabat tinggi lainnya dalam keluarga Kim dan jaringan kepemimpinan telah divaksinasi virus Korona dalam dua hingga tiga minggu terakhir berkat kandidat vaksin yang disediakan oleh pemerintah Tiongkok,” tulis Kazianis dalam sebuah artikel untuk 19FortyFive.

  • Baca juga: Kim Jong-un Perintahkan Pengetatan Sistem Darurat Anti-Covid-19

Dilansir dari Reuters, Kamis (3/12), mengutip ilmuwan medis AS Peter J.Hotez, dia mengatakan setidaknya tiga perusahaan Tiongkok sedang mengembangkan vaksin virus Korona, termasuk Sinovac Biotech Ltd, CanSinoBio dan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing.

Sinopharm mengatakan kandidatnya telah digunakan oleh hampir satu juta orang di Tiongkok, meskipun tidak ada perusahaan yang mengungkapkan hasil uji klinis Fase 3 dari vaksin Covid-19 eksperimental mereka, yang sedang berlangsung di luar Tiongkok.

Beberapa ahli meragukan Kim akan menggunakan vaksin eksperimental. Kim dinilai tak akan mengambil risiko.

“Kim tidak akan mengambil risiko itu sebab dia memiliki banyak tempat perlindungan yang dapat memastikan isolasi yang hampir lengkap,” kata

seorang ahli penyakit menular Choi Jung-hun, yang membelot dari Korea Utara ke Selatan pada tahun 2012.

Seorang analis Asia Timur dan editor asosiasi dari Jurnal Internasional tentang Perdamaian Dunia Mark Barry, mengatakan Kim lebih memilih vaksin Eropa yang sudah terbukti daripada yang dipasok oleh Beijing. “Risikonya terlalu besar,” cuit Barry di Twitter.

Korea Utara belum mengonfirmasi kasus infeksi virus Korona. Akan tetapi Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan mengatakan wabah di sana tidak dapat dikesampingkan karena negara itu memiliki perdagangan dan pertukaran tenaga kerja dengan Tiongkok.

Saksikan video menarik berikut ini:

Artikel Selanjutnya
Mick Tak Hanya Andalkan Nama Besar Ralf dan Michael Schumacher
Kamis, 03 Desember 2020
Artikel Sebelumnya
Apple Rangkul Samsung Buat Lensa Periskop di IPhone yang Akan Datang
Kamis, 03 Desember 2020

Berita terkait