Beredar Video Oknum Polisi Ancam Bunuh Habib Rizieq, Kejiwaan Aiptu HN Akan Diperiksa

KalbarOnline.com – Oknum polisi yang bertugas di Polres Pekalongan, Aiptu HN bikin geger. Pasalnya, video diduga dirinya mengancam akan membunuh imam besar FPI Habib Rizieq Shihab beredar luas di media maya. Usai beredar video itu, terduga pelaku langsung diperiksa provost dan saat ini ditahan Polda Jawa Tengah untuk proses hukum lebih lanjut.

Kapolres Pekalongan kota, AKBP M Irwan Susanto mengatakan, petugas sudah menangkap Aiptu HN dan kini masih diperiksa.  “Kami sudah memeriksa yang bersangkutan dan oknum ini akan diperiksa kesehatan dan juga kondisi kejiwaannya. Selain itu juga ditelusuri, kenapa membuat video yang menghebohkan tersebut,” kata AKBP Irwan, dilansir dari iNews, Jumat (4/12/2020).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Irwan menerangkan, kepolisian juga tengah berkoordinasi dengan sejumlah ahli kejiwaan dan psikologi untuk memeriksa kondisi pelaku. Menurut dia, anggota polisi yang bertugas di bagian Tahanan dan Barang Bukti ini membuat video menggunakan handphone miliknya. Kemudian, dia mengunggah rekaman video tersebut ke beberapa group WhatsApp sehingga menjadi tersebar di media sosial dan viral.

Baca Juga :  FPI Disebut Bubar Sejak Juni 2019, Berikut 7 Poin Keputusan Pemerintah Larang Kegiatan Ormas HRS

Dalam rekaman video yang beredar, terdengar pria yang mengenakan kaos berkerah itu beberapa kali melontarkan kalimat ancaman. Dia menuturkan bahwa dirinya sebagai umat Islam tak gentar untuk menghadapi FPI dan kroni-kroninya.

Dia pun menceritakan pengalaman berhadapan langsung dengan anggota FPI. Menurut dia, salah seorang anak dari simpatisan FPI sempat ditilang di wilayah pos monumen Pekalongan Kota. Akan tetapi upaya penindakan hukum itu tak diterima oleh pihak FPI.

Dalam video berdurasi dua menit lebih itu, Aiptu HN mengaku tidak suka dengan apa yang dilakukan Habib Rizieq Shihab dan FPI. Dia bahkan mengancam akan membunuh Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga :  Pemerintah Harus Berdialog Soal UU Cipta Kerja

“Saat itulah FPI tidak terima, didatangi pos polisi kurang lebih 50 orang. Dan kurang lebih sembilan orang tak pukuli gletak [saya pukuli, tergeletak] saat itu,” demikian ucapan anggota polisi tersebut sebagaimana dikutip CNNIndonesia.com dari video yang beredar, Jumat (4/12/2020).

Pria yang mengaku polisi dalam video itu pun mengaku dirinya masih membenci FPI akibat peristiwa tersebut. Dia menganggap anggota FPI bergaya preman dan memiliki pemikiran yang ekstrem. [ind]

Comment