Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 04 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Program Studi Periklanan Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia Kreatif) merilis hasil riset terbarunya. Bertajuk Youth Audience Measurement-Indonesia 2020, riset tersebut mengungkapkan perilaku generasi muda di era digital.
Rizky Kertanegara, Koordinator Program Studi Periklanan Politeknik Negeri Media Kreatif menyampaikan, perilaku generasi muda yang relatif lebih dinamis menjadi salah satu tantangan dalam industri terutama untuk mengambil keputusan.
“Untuk itu, diperlukan data terkait perilaku generasi muda yang akan diupdate secara periodik sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan,” ungkapnya melalui keterangan tertulisnya kepada KalbarOnline.com.
Kendati aktif dalam mengakses media sosial (medsos), generasi muda dengan usia 15-25 tahun cenderung membatasi interaksi yang mereka lakukan di media sosial. Menurut hasil survei tersebut, anak muda saat ini kendati aktif di medsos namun memiliki kecenderungan untuk selektif dalam berkomentar.
Riset ini dilakukan dengan metode survei terhadap sebanyak 1.080 remaja dengan metode random sampling dengan lebih dari 96 persen responden mengaku mengakses internet lebih dari 3 jam per hari. Dari responden yang sama, 89 persen dari mereka mengaku bahwa menggunakan media sosial menjadi salah satu alasan utama mereka mengakses internet.
Walau banyak disebut sebagai generasi digital native yang sejak usia dini mereka sudah kenal dengan internet, ternyata generasi usia 15-25 tahun saat ini relatif lebih menjadi generasi silent user. Walau aktif menggunakan media sosial, 50,41 persen responden mengaku berkomentar kurang dari 5 komentar per hari di media sosial.
“Bahkan, 38,16 persen responden juga mengaku tidak pernah berkomentar di media sosial,” terang Dyama Khazim, Dosen Program Studi Periklanan Politeknik Negeri Media Kreatif sekaligus peneliti dalam riset Digital Youth Audience Measurement & Analysis Indonesia 2020.
Dyama juga menyampaikan bahwa dari data yang didapatkan, hanya 37,88 persen responden yang mengaku rutin mengupload konten di media sosial, baik itu tweet, status, foto, maupun video di akun media sosial mereka. Sedangkan 34,56 persen mengaku mengupload konten selama sebulan sekali, dan 27,56 persen menyampaikan tidak pernah mengupload konten di media sosial.
“Terkait konten siapa yang paling sering dikomentari oleh generasi muda usia 15-25 tahun, responden kami memilih inner circle content, atau konten yang diupload oleh orang terdekat mereka. Secara rinci, konten yang diunggah oleh teman atau orang yang dikenal mendapatkan jawaban 59,82 persen, konten yang diunggah oleh keluarga mendapatkan jawaban 15,85 persen, konten dari selebritis atau influencer sebesar 14,93 persen, sedangkan sisanya adalah konten yang diunggah oleh media, komunitas, atau akun anonim,” lanjut Dyama.
Terkait akun anonim, kemungkinan akan mendapatkan komentar relatif lebih kecil karena dari data didapatkan, hanya 3 dari 1.000 orang akan berkomentar di setiap konten akun anonim. Adapun Instagram Direct Message (DM) dilaporkan jadi pilihan berkirim pesan instan, survei tersebut yang fokus terhadap perilaku generasi muda Indonesia dalam berkomunikasi di berbagai platform digital juga menemukan bahwa WhatsApp menjadi platform paling populer yang dipilih oleh generasi muda untuk berkirim pesan instan.
Dari hasil survey menunjukkan bahwa whatsapp menjadi pilihan bagi 98,25 persen responden untuk berkirim pesan instan. Sementara itu, Instagram DM menjadi pilihan tertinggi kedua dengan 72,81 persen. Di bawahnya secara berturut-turut terdapat Telegram (46 persen), Facebook Messanger (45 persen), dan Line (21 persen).
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Program Studi Periklanan Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia Kreatif) merilis hasil riset terbarunya. Bertajuk Youth Audience Measurement-Indonesia 2020, riset tersebut mengungkapkan perilaku generasi muda di era digital.
Rizky Kertanegara, Koordinator Program Studi Periklanan Politeknik Negeri Media Kreatif menyampaikan, perilaku generasi muda yang relatif lebih dinamis menjadi salah satu tantangan dalam industri terutama untuk mengambil keputusan.
“Untuk itu, diperlukan data terkait perilaku generasi muda yang akan diupdate secara periodik sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan,” ungkapnya melalui keterangan tertulisnya kepada KalbarOnline.com.
Kendati aktif dalam mengakses media sosial (medsos), generasi muda dengan usia 15-25 tahun cenderung membatasi interaksi yang mereka lakukan di media sosial. Menurut hasil survei tersebut, anak muda saat ini kendati aktif di medsos namun memiliki kecenderungan untuk selektif dalam berkomentar.
Riset ini dilakukan dengan metode survei terhadap sebanyak 1.080 remaja dengan metode random sampling dengan lebih dari 96 persen responden mengaku mengakses internet lebih dari 3 jam per hari. Dari responden yang sama, 89 persen dari mereka mengaku bahwa menggunakan media sosial menjadi salah satu alasan utama mereka mengakses internet.
Walau banyak disebut sebagai generasi digital native yang sejak usia dini mereka sudah kenal dengan internet, ternyata generasi usia 15-25 tahun saat ini relatif lebih menjadi generasi silent user. Walau aktif menggunakan media sosial, 50,41 persen responden mengaku berkomentar kurang dari 5 komentar per hari di media sosial.
“Bahkan, 38,16 persen responden juga mengaku tidak pernah berkomentar di media sosial,” terang Dyama Khazim, Dosen Program Studi Periklanan Politeknik Negeri Media Kreatif sekaligus peneliti dalam riset Digital Youth Audience Measurement & Analysis Indonesia 2020.
Dyama juga menyampaikan bahwa dari data yang didapatkan, hanya 37,88 persen responden yang mengaku rutin mengupload konten di media sosial, baik itu tweet, status, foto, maupun video di akun media sosial mereka. Sedangkan 34,56 persen mengaku mengupload konten selama sebulan sekali, dan 27,56 persen menyampaikan tidak pernah mengupload konten di media sosial.
“Terkait konten siapa yang paling sering dikomentari oleh generasi muda usia 15-25 tahun, responden kami memilih inner circle content, atau konten yang diupload oleh orang terdekat mereka. Secara rinci, konten yang diunggah oleh teman atau orang yang dikenal mendapatkan jawaban 59,82 persen, konten yang diunggah oleh keluarga mendapatkan jawaban 15,85 persen, konten dari selebritis atau influencer sebesar 14,93 persen, sedangkan sisanya adalah konten yang diunggah oleh media, komunitas, atau akun anonim,” lanjut Dyama.
Terkait akun anonim, kemungkinan akan mendapatkan komentar relatif lebih kecil karena dari data didapatkan, hanya 3 dari 1.000 orang akan berkomentar di setiap konten akun anonim. Adapun Instagram Direct Message (DM) dilaporkan jadi pilihan berkirim pesan instan, survei tersebut yang fokus terhadap perilaku generasi muda Indonesia dalam berkomunikasi di berbagai platform digital juga menemukan bahwa WhatsApp menjadi platform paling populer yang dipilih oleh generasi muda untuk berkirim pesan instan.
Dari hasil survey menunjukkan bahwa whatsapp menjadi pilihan bagi 98,25 persen responden untuk berkirim pesan instan. Sementara itu, Instagram DM menjadi pilihan tertinggi kedua dengan 72,81 persen. Di bawahnya secara berturut-turut terdapat Telegram (46 persen), Facebook Messanger (45 persen), dan Line (21 persen).
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini