Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 14 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai , kondisi pandemi Covid-19 saat ini diperparah dengan hadirnya infodemi. Infodemi, menurut Bamsoet, adalah berita-berita menyesatkan terkait pandemi Covid-19 yang menyebabkan kecemasan dan kekeliruan persepsi masyarakat.
Bila dicermati, infodemi ini sama berbahayanya dengan virus Covid-19 itu sendiri. Karena, informasi yang tidak benar akan memicu respons yang juga keliru.
“Sebagai gambaran, Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat hingga akhir Oktober 2020, jumlah berita hoax terkait pandemi mencapai 2.020 konten. Harus ada narasi yang menghidupkan sikap positif dan optimis dapat mengisi ruang publik, yang terlanjur dijejali berita yang cenderung menimbulkan kecemasan masyarakat,” jelas Bamsoet belum lama ini.
Bamsoet menuturkan, menjaring generasi muda untuk memerangi infodemi merupakan langkah yang tepat, sangat relevan dan kontekstual dengan kondisi yang sedang dihadapi Indonesia.
“Kita berada di titik awal menuju periode puncak bonus demografi, di mana mayoritas penduduk berada pada kelompok usia produktif. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, rentang waktu antara tahun 2020 hingga 2035 adalah periode di mana jumlah penduduk usia produktif akan berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia,” terang Bamsoet.
Ia mengingatkan, nilai kemanfaatan bonus demografi bukanlah sesuatu yang didapatkan secara cuma-cuma, tanpa daya dan upaya. Bonus demografi hanya akan bermanfaat optimal apabila keberlimpahan penduduk usia produktif adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter tangguh.
“Generasi muda bangsa harus menjadi duta-duta milenial yang akan menyebarluaskan nilai-nilai kepercayaan diri, ketangguhan mental, pandangan positif, dan sikap optimis di tengah masyarakat yang sedang menghadapi masa-masa sulit di tengah pandemi,” pungkas Bamsoet.
KalbarOnline.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai , kondisi pandemi Covid-19 saat ini diperparah dengan hadirnya infodemi. Infodemi, menurut Bamsoet, adalah berita-berita menyesatkan terkait pandemi Covid-19 yang menyebabkan kecemasan dan kekeliruan persepsi masyarakat.
Bila dicermati, infodemi ini sama berbahayanya dengan virus Covid-19 itu sendiri. Karena, informasi yang tidak benar akan memicu respons yang juga keliru.
“Sebagai gambaran, Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat hingga akhir Oktober 2020, jumlah berita hoax terkait pandemi mencapai 2.020 konten. Harus ada narasi yang menghidupkan sikap positif dan optimis dapat mengisi ruang publik, yang terlanjur dijejali berita yang cenderung menimbulkan kecemasan masyarakat,” jelas Bamsoet belum lama ini.
Bamsoet menuturkan, menjaring generasi muda untuk memerangi infodemi merupakan langkah yang tepat, sangat relevan dan kontekstual dengan kondisi yang sedang dihadapi Indonesia.
“Kita berada di titik awal menuju periode puncak bonus demografi, di mana mayoritas penduduk berada pada kelompok usia produktif. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, rentang waktu antara tahun 2020 hingga 2035 adalah periode di mana jumlah penduduk usia produktif akan berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia,” terang Bamsoet.
Ia mengingatkan, nilai kemanfaatan bonus demografi bukanlah sesuatu yang didapatkan secara cuma-cuma, tanpa daya dan upaya. Bonus demografi hanya akan bermanfaat optimal apabila keberlimpahan penduduk usia produktif adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter tangguh.
“Generasi muda bangsa harus menjadi duta-duta milenial yang akan menyebarluaskan nilai-nilai kepercayaan diri, ketangguhan mental, pandangan positif, dan sikap optimis di tengah masyarakat yang sedang menghadapi masa-masa sulit di tengah pandemi,” pungkas Bamsoet.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini