KalbarOnline.com – Guna menekan lonjakan kasus aktif Covid-19, pemerintah daerah diminta bekerja keras dalam meningkatkan jumlah testing, tracing dan treatment. Selain itu juga tetap dengan edukasi protokol kesehatan 3M yakni wajib memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan jika pemda mengalami kendala dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien Covid-19, dapat segera menghubungi pemerintah pusat. Kendala tersebut dapat saja berupa dalam ketersediaan sarana dan prasarana dalam penanganan Covid-19 di daerahnya. Lalu, bagi pasien Covid-19 dapat disiplin mematuhi anjuran tenaga kesehatan terkait pengobatan yang dilakukan.
“Saya juga meminta, agar kita semuanya tidak lengah dalam menjalankan protokol kesehatan. Ingat, seluruh tahapan pengobatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, merupakan upaya untuk memastikan kesembuhan pasien dari Covid-19,” ujarnya dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.
Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada petugas kesehatan yang tak kenal lelah dalam menangani pasien Covid-19. Ia berharap semua pihak dapat bersama-sama menekan laju penularan dan semakin memaksimalkan upaya treatment, agar kasus aktif semakin menurun jumlahnya dan meringankan beban petugas kesehatan.
“Protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau upaya 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan). Jika hanya mengindahkan satu aspek saja, akan menghasilkan penanganan Covid-19 yang kurang efektif,” tegasnya.
Salah satu pemerintah daerah ya g mempercepat pengendalian penularan Covid-19 dengan testing Covid-19 adalah kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Kini telah memiliki 1 unit mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada RSUD Palagimata untuk melakukan test swab pada masyarakat dengan sistem jemput bola.
Wali Kota Baubau, AS Tamrin mengatakan testing merupakan upaya mempercepat pengendalian penularan Covid-19 dan juga merupakan jawaban dari keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413, yaitu agar seluruh pasien yang kemungkinan tertular Covid-19 harus dilakukan pemeriksaan real time PCR. Menurut AS Tamrin Mobile PCR dapat menggenjot fungsi tracing agar dapat berjalan efektif dengan adanya tes yang cepat mendeteksi Covid-19.
“Sehingga Satgas dan juga tenaga kesehatan dapat melakukan langkah-langkah penanganan selanjutnya,” jelas AS Thamrin
Di kesempatan yang sama, AS Tamrin juga menghimbau agar seluruh masyarakat kota Baubau, tidak berkumpul di tempat umum seperti kafe atau tempat hiburan lainnya. AS Tamrin menilai dengan adanya interaksi kerumunan secara aktif di tengah pandemi Covid-19 ini, akan menambah kasus virus tersebut, khususnya di kota Baubau.
“Sebaiknya kita semua menahan diri dulu untuk berinteraksi, karena dengan adanya interaksi yang luar biasa akan terjadi kontraksi dan penularan-penularan Covid-19 yang luar biasa. Tetap jalankan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) serta mengkonsumsi makanan bergizi dan jangan tinggalkan berolahraga,” tuturnya.
Saat ini kasus orang terdampak Covid-19 di Sulawesi Tenggara telah menyentuh angka 7,615 kasus, dengan 6,501 berhasil sembuh dan 127 kematian. Mobil PCR bisa menggencarkan screening dengan cepat dan efektif, sehingga bisa terus menekan munculnya kasus-kasus baru. Dengan adanya mobil ini, Dinkes menargetkan dapat melakukan pengujian sampel sebanyak 500 sampel setiap harinya.
Dirut RSUD Palagimata, dr. Lukman SpPD mengatakan, Mobile PCR akan memudahkan petugas dalam melakukan testing dan tracing penyebaran Covid-19 di kota Baubau. Penanganan Covid-19 ini harus cepat, efektif, dan akurat.
Comment