Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 28 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah vila yang diduga dijadikan tempat latihan kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Vila itu berlokasi di Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Polri menduga, vila tersebut kerap dijadikan tempat latihan bela diri, memakai senjata, hingga merakit bom.
’’Jaringan Jamaah Islamiyah ini mempunyai beberapa lokasi, ada di Jateng saya tidak bisa menyebutkan lokasinya dimana, tetapi ada 12 lokasi Jateng. Salah satunya di Ungaran. Sudah ditengok kesana, sudah dilihat seperti apa pelatihan tersebut,’’ kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/12).
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menjelaskan, skema pelatihan dimulai dari bela diri tangan kosong, penggunaan senjata, hingga membuat bom. Menurutnya, anggota JI yang berlatih di sana memerlukan waktu selama enam bulan, dan dilatih oleh delapan orang instruktur.
’’Konsep pelatihan di sana yaitu bela diri tangan kosong, kemudian melempar pisau, menggunakan senjata tajam bisa dengan bentuk pedang, samurai (katana, Red), dan juga diberi pelatihan merakit bom, dan bagaimana cara penyergapan. Itu dilatih oleh seseorang yang sudah ditahan. Pengajarnya bernama Pak Joko alias Pak Karso,’’ terang Argo.
Berdasarkan hasil penyidikan, pelatihan tersebut bertujuan untuk memberangkatkan anggota JI ke Suriah dan mengikuti perang disana. ’’Perekrutan generasi muda JI sudah sejak 2011, ada tujuh angkatan, total 96 (orang). Dari 96 ini yang berangkat ke Suriah ada 66, kenapa 66? Karena ada beberapa yang sudah ditangkap, dan jumlahnya berkurang yang berangkat ke Suriah,’’ ungkapnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah vila yang diduga dijadikan tempat latihan kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Vila itu berlokasi di Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Polri menduga, vila tersebut kerap dijadikan tempat latihan bela diri, memakai senjata, hingga merakit bom.
’’Jaringan Jamaah Islamiyah ini mempunyai beberapa lokasi, ada di Jateng saya tidak bisa menyebutkan lokasinya dimana, tetapi ada 12 lokasi Jateng. Salah satunya di Ungaran. Sudah ditengok kesana, sudah dilihat seperti apa pelatihan tersebut,’’ kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/12).
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menjelaskan, skema pelatihan dimulai dari bela diri tangan kosong, penggunaan senjata, hingga membuat bom. Menurutnya, anggota JI yang berlatih di sana memerlukan waktu selama enam bulan, dan dilatih oleh delapan orang instruktur.
’’Konsep pelatihan di sana yaitu bela diri tangan kosong, kemudian melempar pisau, menggunakan senjata tajam bisa dengan bentuk pedang, samurai (katana, Red), dan juga diberi pelatihan merakit bom, dan bagaimana cara penyergapan. Itu dilatih oleh seseorang yang sudah ditahan. Pengajarnya bernama Pak Joko alias Pak Karso,’’ terang Argo.
Berdasarkan hasil penyidikan, pelatihan tersebut bertujuan untuk memberangkatkan anggota JI ke Suriah dan mengikuti perang disana. ’’Perekrutan generasi muda JI sudah sejak 2011, ada tujuh angkatan, total 96 (orang). Dari 96 ini yang berangkat ke Suriah ada 66, kenapa 66? Karena ada beberapa yang sudah ditangkap, dan jumlahnya berkurang yang berangkat ke Suriah,’’ ungkapnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini