Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 31 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Publik Malaysia digemparkan dengan adanya temuan sindikat daging halal oplosan yang sudah beroperasi selama 40 tahun lamanya. Sindikat kartel itu diduga menyuap petugas bea cukai untuk menyelundupkan semua jenis daging dan memberinya label halal.
Menurut New Straits Times, yang pertama kali melaporkan ceritanya, selama lebih dari 40 tahun, para konspirator diduga menyuap pejabat senior dari beberapa lembaga pemerintah untuk mengimpor daging dari rumah pemotongan hewan bersertifikat non-halal termasuk Brasil, Bolivia, Kanada, China, Kolombia, Meksiko, Spanyol dan Ukraina.
Juice Online lewat Sinar Harian mengabarkan, kasus ini terkuat berawal ketika beberapa petugas dari pemerintah, mampir ke salah satu gudang di Senai, Johor Bahru, Malaysia.
Dalam kunjungan tersebut mereka menemukan bahwa sindikat kartel ini sudah menjual daging beku secara ilegal. Parahnya lagi sindikat ini memasarkan daging-daging beku tersebut sebagai dangi sapi yang halal.
Dilansir di South China Morning Post pada Kamis (31/12), beberapa yang diimpor antara lain daging kanguru dan kuda. Daging itu kemudian dicampur dan dijual sebagai daging sapi halal.
Sindikat daging halal oplosan di Malaysia sangat tersusun rapih. Menurut data dari penyelidikan yang ada, mereka ternyata sudah beroperasi sejak 40 tahun yang lalu. Kebanyakan kartel atau mafia yang terlibat dalam aktivitas perdagangan ilegal ini, lolos karena memiliki orang dalam yang melindungi aktivitas mereka.
Banyak petugas pemerintahan yang ternyata ikut terlibat dalam aktivitas ini. Mulai dari menerima sejumlah sogokan uang, sampai diberikan wanita cantik sebagai sogokannya. Karenanya sindikat ini baru terbongkar setelah 40 tahun lamanya
Kabar ini menjadi pukulan berat bagi Malaysia, karena sertifikat halal sejatinya telah disiapkan sesuai dengan hukum Islam. Ini adalah persyaratan agama bagi Muslim secara global serta di Malaysia.
Hal ini juga termasuk bisnis besar, negara ini telah berusaha menjadi pusat global untuk pasar halal internasional senilai 2,3 triliun dolar AS. Saat ini, mereka mengekspor sekitar sembilan miliar dolar AS produk bersertifikat halal termasuk makanan, kosmetik, dan produk farmasi ke China, Singapura, AS, Jepang, dan tempat lain.
Laporan berita tidak menyebutkan nama anggota kartel, dan satu orang telah ditangkap. Polisi telah menjanjikan penyelidikan menyeluruh yang akan mencakup setiap bagian dari rantai penyelundupan, penyimpanan, dan pemrosesan. [rif]
KalbarOnline.com – Publik Malaysia digemparkan dengan adanya temuan sindikat daging halal oplosan yang sudah beroperasi selama 40 tahun lamanya. Sindikat kartel itu diduga menyuap petugas bea cukai untuk menyelundupkan semua jenis daging dan memberinya label halal.
Menurut New Straits Times, yang pertama kali melaporkan ceritanya, selama lebih dari 40 tahun, para konspirator diduga menyuap pejabat senior dari beberapa lembaga pemerintah untuk mengimpor daging dari rumah pemotongan hewan bersertifikat non-halal termasuk Brasil, Bolivia, Kanada, China, Kolombia, Meksiko, Spanyol dan Ukraina.
Juice Online lewat Sinar Harian mengabarkan, kasus ini terkuat berawal ketika beberapa petugas dari pemerintah, mampir ke salah satu gudang di Senai, Johor Bahru, Malaysia.
Dalam kunjungan tersebut mereka menemukan bahwa sindikat kartel ini sudah menjual daging beku secara ilegal. Parahnya lagi sindikat ini memasarkan daging-daging beku tersebut sebagai dangi sapi yang halal.
Dilansir di South China Morning Post pada Kamis (31/12), beberapa yang diimpor antara lain daging kanguru dan kuda. Daging itu kemudian dicampur dan dijual sebagai daging sapi halal.
Sindikat daging halal oplosan di Malaysia sangat tersusun rapih. Menurut data dari penyelidikan yang ada, mereka ternyata sudah beroperasi sejak 40 tahun yang lalu. Kebanyakan kartel atau mafia yang terlibat dalam aktivitas perdagangan ilegal ini, lolos karena memiliki orang dalam yang melindungi aktivitas mereka.
Banyak petugas pemerintahan yang ternyata ikut terlibat dalam aktivitas ini. Mulai dari menerima sejumlah sogokan uang, sampai diberikan wanita cantik sebagai sogokannya. Karenanya sindikat ini baru terbongkar setelah 40 tahun lamanya
Kabar ini menjadi pukulan berat bagi Malaysia, karena sertifikat halal sejatinya telah disiapkan sesuai dengan hukum Islam. Ini adalah persyaratan agama bagi Muslim secara global serta di Malaysia.
Hal ini juga termasuk bisnis besar, negara ini telah berusaha menjadi pusat global untuk pasar halal internasional senilai 2,3 triliun dolar AS. Saat ini, mereka mengekspor sekitar sembilan miliar dolar AS produk bersertifikat halal termasuk makanan, kosmetik, dan produk farmasi ke China, Singapura, AS, Jepang, dan tempat lain.
Laporan berita tidak menyebutkan nama anggota kartel, dan satu orang telah ditangkap. Polisi telah menjanjikan penyelidikan menyeluruh yang akan mencakup setiap bagian dari rantai penyelundupan, penyimpanan, dan pemrosesan. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini