KalbarOnline.com – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyambut baik kesuksesan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang digelar di Provinsi Al-Ula, Arab Saudi (5/1/2021). HNW juga mengapresiasi berbagai keputusan dan langkah strategis yang ditetapkan dalam Pernyataan Penutup KTT tersebut, terutama mengenai rekonsiliasi hubungan diplomatik antara Saudi Arabia dengan negara-negara anggota lainnya, khususnya dengan Qatar.
“Kami ucapkan selamat kepada Khadimul Haramain Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Alu Su’ud, dan juga Yang Mulia Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, atas terjadinya rekonsiliasi dan islah, serta kebijakan produktif yang disepakati demi menyongsong masa depan yang lebih baik, menuju kemajuan yang lebih berarti, bagi seluruh negara di kawasan Teluk serta negara-negara sahabatnya di seluruh dunia,” kata HNW.
HNW juga mengapresiasi Kuwait yang berperan sebagai mediator dalam mendamaikan konflik diplomatik di Teluk sehingga tercaoai rekonsiliasi melalui KTT, yang telah berjalan lancar. “Legacy berharga dari Amir Kuwait, Almarhum Syaikh Sabah Ahmad Al-Sabah sebagai Emir Kuwait terdahulu, ternyata tetap dapat dilanjutkan dengan baik di tangan Emir Nawaf bin Ahmad Al-Sabah, emir Kuwait yang baru,” ungkapnya.
HNW menegaskan bahwa rakyat Indonesia senantiasa mengharapkan kondisi kawasan Teluk yang stabil, aman, serta berdaulat. Iajuga berharap, hubungan Indonesia dari tingkat parlemen, pemerintah, hingga rakyatnya, dengan negara-negara kawasan teluk selalu terjalin dengan baik.
“Kami rakyat Indonesia selalu memperhatikan perkembangan di kawasan Teluk. Kami juga merasa lega atas hasil KTT yang berlangsung baru-baru ini dan hadirkan rekonsiliasi serta islah. Dengan demikian lembaran lama telah ditutup, dan menandakan dibukanya lembaran-lembaran baru yang mencerahkan bagi kawasan Teluk yang lebih maju, aman, dinamis, serta berdaulat,” tegas HNW.
HNW mengapresiasi sikap negara-negara GCC yang konsisten mendukung Palestina yang tetap mengakui serta memperjuangkan Palestina sebagai negara merdeka yang berdaulat dengan beribukota di Yerusalem Timur. Juga mengutuk tindakan Israel yang senantiasa mengubah identitas dan status quo Yerusalem melalui penggusuran warga Palestina, aneksasi, dan pemukiman-pemukiman ilegal.
“Oleh karena itu kami yakin bahwa tindakan-tindakan kriminal penjajah Israel di Palestina merupakan ancaman paling berbahaya bagi keamanan kawasan. Kami dari Indonesia berharap dapat bekerjasama secara lebih komprehensif bersama negara-negara Teluk dalam membela Palestina merdeka dan menghadapi kriminalitas Israel, yang melawan serta melanggar berbagai peraturan dan norma internasional,” tutup HNW.
Comment