KalbarOnline.com – Pencarian terhadap kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air dengan nomor resgistrasi SJ-182 masih terus dilakukan. Belakangan keberadaan benda tersebut sudah terdeteksi, dan saat ini masih terus diburu.
Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Mohammad Yassin Kosasih mengatakan, untuk membantu proses pencarian, pihaknya mengerahkan alat khusus. Alat ini bisa digunakan untuk menangkap sinyal keberadaan black box.
“Dalam membantu pencarian pesawat yang jatuh kami membawa dua set vinger locater yaitu alat untuk mencari black box,” kata Yassin saat dihubungi, Senin (11/1).
Selain itu, Polri juga mengerahkan puluhan penyelamnya. Mereka ditugaskan menyelami titik sinyal black box tertangkap di laut Kepulauan Seribu, Jakarta.
“Dan ada 50 orang penyelam yang terdiri dari penyelam Ditpolair, penyelam Ditpolairud Polda Metro Jaya, penyelam Ditpolairud Polda Banten dan penyelam dari KorBrimob,” jelas Yassin.
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Baca juga: Selamat dari Maut, Ananda Lestari Tiba-tiba Diminta Batal Terbang
Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment