Menpora : Indonesia Segera Miliki Grand Design Keolahragaan Nasional

KalbarOnline.com – Melakukan review total ekosistem olahraga nasional yang dipesankan Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 lalu benar-benar dipedomani dan dijalankan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Menurutnya, kunci utama untuk mewujudkan ekosistem olahraga nasional yang baik adalah, Indonesia harus memiliki Grand Design Keolahragaan Nasional. Pernyataan itu dengan tegas disampaikan oleh Menpora RI saat membuka acara uji publik FGD Grand Design Keolahragaan Nasional bersama pakar, akademisi dan seluruh stakeholder olahraga Indonesia, di Ballroom JW Marriot, Surabaya, (9/01) malam.

Menurutnya uji publik Grand Design Keolahragaan di Surabaya kali ini adalah etape terakhir yang sebelumnya telah dilakukan di perguruan tinggi lainnya. “Uji publik yang kita lakukan hari ini adalah etape terakhir, setelah dilakukan di beberapa perguruan tinggi lainnya. Kita inginkan apa yang kita hasilkan ini benar-benar sesuai dengan arahan bapak Presiden Jokowi. Kita ingin mereview total ekosistem pembinaan olahraga Indonesia,” kata Menpora RI.

Alasan dibuatnya Grand Desain Keolahragaan ini menurut Menpora RI juga sebagai pondasi terhadap pembinaan dan prestasi olahraga di Indonesia. Menurutnya, prestasi tidak bisa dilahirkan secara kebetulan, semua harus dilakukan secara berjenjang yang terdesain dengan baik.  Misalnya pelari kita Lalu Muhamad Zohri yang menjadi kebangaan kita sebagai juara dunia junior, memang benar dia lahir dari PPLP tetapi tidak terdesain secara berjenjang.

Baca Juga :  Mantan Ketum PB HMI Penumpang Pesawat Sriwijaya yang Hilang

“Terus terang prestasi-prestasi yang muncul masih sebuah prestasi yang tidak terdesain. Muncul secara kebetulan, ada yang punya talenta dipoles sedikit bisa menjadi juara. Tapi setelah itu, tidak ada pelapis-pelapis yang setiap tahunnya dipersiapkan dengan baik. Saya ingin dengan grand design keolahragaan ini bisa memperbaiki itu semua,” katanya.

“Oleh karena itu, saya berharap forum ini bisa benar-benar dimanfaatkan untuk bisa melahirkan grand design keolahrgaan nasional yang bisa menjadi pembenahan terhadap ekosistem olahraga kita sesuai yang arahan Presiden. Terima kasih kepada semua para pakar dan akedmisi ilmu keolahragaan yang terlibat, Komisi X DPR RI, dan seluruh stakeholder olahraga di Indonesia,” kata Menpora RI

Menpora RI menyampaikan bahwa hasil atau produk dari grand design ini dapat diketahui oleh semua orang. Untuk itu ia berharap pada saat implementasi nanti tidak boleh ada pihak yang tidak mengetahuinya. “Semuanya terlibat, oleh karena itu kami keliling di berbagai perguruan tinggi dan daerah. Jangan sampai ada yang bilang kok tiba-tiba ada program ini,” tandasnya.

Baca Juga :  Separuh Lebih Bayi di Indonesia Tidak Memperoleh ASI Eksklusif

Anggota Komisi X DPR RI Zainudin Maliki yang hadir pada acara tersebut mendukung penuh dengan langkah yang dilakukan Menpora RI dalam penyusunan Grand Design Keolahragaan Nasional ini. Menurutnya grand design ini akan menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia yang didasari dengan pembinaan secara baik.

“Komisi X DPR RI sangat mendukung langkah yang dilakukan Menpora RI bersama seluruh jajaran stakeholder olahraga di Indonesia yang ikut mewujudkan grand design keolahragaan nasional ini. Kita tahu pembinaan olahraga secara berjanjang dengan mengandalkan talenta-talenta muda di seleuruh Indonesia,” katanya.

Sementara Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Nur Hasan mengajak kepada seluruh pakar olahraga Indonesia untuk bersinergi membedah Grand Design Keolahragaan Nasional ini demi meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.

“Saya minta grand design ini benar-benar dibedah dengan maksimal, karena kita semua ingin grand design ini menjadi langkah bagi kita untuk memajukan masa depan olaharaga Indonesia,” katanya.  Untuk diketahui, pada acara tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Emil Dardak, dan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak.

Comment