Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 11 Januari 2021 |
KalbarOnline.com–District Manager Sriwijaya Air Pontianak Faisal Rahman menyatakan, telah memberangkatkan sembilan orang keluarga korban kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari Pontianak menuju Jakarta.
”Tadi pagi (11/1) kami telah memberangkatkan sembilan orang keluarga korban dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air. Saat ini, sembilan orang itu sudah ada di Jakarta,” kata Faisal Rahmad seperti dilansir dari Antara di Sungai Raya, Senin (11/1).
Dia mengatakan, semua keluarga korban selama berada di Jakarta difasilitasi Sriwijaya Air. Keperluan transportasi dan akomodasi juga telah disiapkan.
”Selama di Jakarta, keluarga korban ini kami siapkan famili asisten dan semua kebutuhan pokok juga disediakan. Hingga saat ini kami di Crisis Canter ini terus update, jika ada pihak keluarga yang lain juga difasilitasi makan dan penginapannya,” terang Faisal Rahmad.
Faisal menambahkan, selain keluarga korban, pihak Sriwijaya Air juga membawa hasil sampel DNA para keluarga korban yang telah dikumpulkan sejak tadi malam (10/1). ”Kalau hasil sempel DNA ini, sesampainya di Bandara Internasional Cengkareng akan langsung dibawa ke Biddokkes Mabes Polri oleh petugas kami,” ujar Faisal Rahmad.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta–Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1), pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki, saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasar data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994, itu membawa 62 orang. Terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com–District Manager Sriwijaya Air Pontianak Faisal Rahman menyatakan, telah memberangkatkan sembilan orang keluarga korban kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari Pontianak menuju Jakarta.
”Tadi pagi (11/1) kami telah memberangkatkan sembilan orang keluarga korban dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air. Saat ini, sembilan orang itu sudah ada di Jakarta,” kata Faisal Rahmad seperti dilansir dari Antara di Sungai Raya, Senin (11/1).
Dia mengatakan, semua keluarga korban selama berada di Jakarta difasilitasi Sriwijaya Air. Keperluan transportasi dan akomodasi juga telah disiapkan.
”Selama di Jakarta, keluarga korban ini kami siapkan famili asisten dan semua kebutuhan pokok juga disediakan. Hingga saat ini kami di Crisis Canter ini terus update, jika ada pihak keluarga yang lain juga difasilitasi makan dan penginapannya,” terang Faisal Rahmad.
Faisal menambahkan, selain keluarga korban, pihak Sriwijaya Air juga membawa hasil sampel DNA para keluarga korban yang telah dikumpulkan sejak tadi malam (10/1). ”Kalau hasil sempel DNA ini, sesampainya di Bandara Internasional Cengkareng akan langsung dibawa ke Biddokkes Mabes Polri oleh petugas kami,” ujar Faisal Rahmad.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta–Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1), pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki, saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasar data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994, itu membawa 62 orang. Terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini