KalbarOnline.com – Tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki asal usul virus Korona akhirnya tiba di Wuhan, Tiongkok, pada Kamis (14/1) pagi waktu setempat. Mereka melakukan perjalanan dengan penerbangan murah dari Singapura dan akan menjalani karantina selama dua minggu.
Para ilmuwan tersebut sebelumnya dijadwalkan tiba pada awal Januari 2021. Namun, otoritas Tiongkok belum mengizinkan. Penundaan itu menuai kritik dari kepala WHO. Namun, pada akhirnya otoritas Tiongkok memberikan izin kepada tim WHO untuk datang.
Peter Ben Embarek, ahli WHO untuk penyakit hewan yang menyebar ke spesies lain, memimpin tim yang terdiri dari 10 pakar independen tersebut. Embarek sebelumnya juga berangkat ke Tiongkok dalam misi awal Juli lalu.
Baca juga: Wuhan yang Mencekam saat Awal Munculnya Covid-19, Kini Semakin Ceria
Hung Nguyen, ahli biologi Vietnam yang merupakan bagian dari 10 anggota tim, mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak mengharapkan ada pembatasan pada pekerjaan kelompok tersebut di Tiongkok. Namun, dia dan tim telah bersiap jika tidak menemukan jawaban yang jelas.
Setelah menyelesaikan karantina, tim akan menghabiskan dua minggu untuk mewawancarai orang-orang dari lembaga penelitian, rumah sakit, dan pasar makanan laut di Wuhan tempat virus Korona jenis baru diyakini muncul pertama kali. Tim tersebut akan tinggal di Wuhan.
Pada Minggu lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gheybreyesus mengatakan sangat kecewa karena Tiongkok masih belum mengizinkan masuk tim peneliti tersebut untuk misi yang telah lama ditunggu. Tetapi pada Senin (11/1), Tedros menyambut baik pengumuman rencana kedatangan mereka.
“Apa yang ingin kami lakukan dengan tim internasional dan mitra di Tiongkok adalah kembali ke lingkungan Wuhan, mewawancarai ulang kasus awal secara mendalam, mencoba menemukan kasus lain yang tidak terdeteksi pada saat itu, dan mencoba melihat jika kita bisa mendorong kembali sejarah kasus pertama,” kata Ben Embarek seperti dilansir Reuters.
Tiongkok telah mendorong penggambaran melalui media pemerintah bahwa virus Korona ada di luar negeri sebelum ditemukan di Wuhan. Hal itu merujuk pada adanya virus yang ditemukan di kemasan makanan beku impor serta pada makalah ilmiah yang mengklaim bahwa virus itu sebenarnya telah beredar di Eropa pada 2019.
“Kami mencari jawaban di sini yang dapat menyelamatkan kita di masa depan. Bukan pelakunya dan bukan orang yang harus disalahkan,” kata pakar kedaruratan utama WHO Mike Ryan. Dia menambahkan bahwa WHO bersedia pergi ke mana saja dan di mana saja untuk mengetahui bagaimana virus korona muncul.
Anggota tim Marion Koopmans, seorang ahli virologi di Pusat Medis Universitas Erasmus di Belanda, mengatakan terlalu dini untuk mengatakan virus SARS-CoV-2 telah melompat langsung dari kelelawar ke manusia atau memiliki inang hewan perantara. “Pada tahap ini yang kami butuhkan adalah pikiran yang sangat terbuka ketika mencoba mundur ke peristiwa yang pada akhirnya menyebabkan pandemi ini,” ujar Marion.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment