Fahri Hamzah: Bangsa Ini Sedang dalam Kondisi Sulit

KalbarOnline.com – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengimbau seluruh elemen bangsa untuk bersatu ditengah gempuran bencana alam awal tahun 2021 ini. Fahri mengingatkan, bangsa ini sedang dalam kondisi sulit.

IKLANSUMPAHPEMUDA

’’Bersatu intinya bukan menolak perbedaan tetapi merakit persamaan dalam melihat tantangan, kita sedang dalam masa sulit,’’ kata Fahri Hamzah dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/1).

Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 ini juga menegaskan, dari sekian banyak bencana alam yang terjadi bukan merupakan isu partisan. ’’Pandemi, banjir, gempa dan lain-lain bencana bukanlah isu partisan,’’ ujarnya.

Fahri pun meminta agar seluruh elemen bijak dan berpikir dewasa dalam menyikapi musibah yang menimpa negeri ini. Karena ini adalah ujian dari Tuhan. ’’Dalam keadaan ini kita memerlukan cara pandang yang dewasa dan rekonsiliatif,’’ imbuhnya.

Baca Juga :  Waspada Berkunjung ke 23 Wilayah yang Masih jadi Zona Merah Covid-19

Seperti diketahui, awal tahun ini Indonesia menghadapi cobaan berbagai macam bencana. Longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu 9 Januari 2021. Sebanyak 21 orang tewas tertimbun longsor dan 19 orang lainnyayang masih dalam pencarian.

Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), banjir mengepung Kota Banjarmasin sejak Kamis (14/1). Banjir meluas dan semakin meninggi hingga 1 meter, karena hujan terus mengguyur. Akibatnya, banyak masyarakat yang mengungsi dan meningalkan rumah mereka.

Sementara itu gempa tektonik 6,2 SR terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (15/1) telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang tidak sedikit.

Baca Juga :  Gempa 5,9 SR Guncang Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Sulbar ini, dinilai merupakan gempa ulangan 1969 karena Mamuju Thrust yang masih sangat aktif,  yang hingga telah menyebabkan 37 jiwa korban meninggal, puluhan korban luka-luka dan ribuan pengungsi. Belum lagi erupsi di Gunung Merapi dan Gunung Semeru. Kemudian, jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment