Banjir Besar di Kalsel, 1.412 Sekolah Rusak

KalbarOnline.com – Banjir besar melanda Kalimantan Selatan beberapa hari lalu. Ribuan sekolah dilaporkan rusak berat akibat bencana alam tersebut.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Rincian sekolah yang rusak akibat banjir yakni TK/PAUD sebanyak 606 sekolah, SD sebanyak 661, SMP sebanyak 112, SMA sebanyak 25, SLB sebanyak 7 sekolah dan SMK sebanyak 1 sekolah. Total ada 1.412 sekolah yang rusak.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mendirikan posko darurat (emergency) di sembilan kabupaten dan kota yakni di Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Tabalong.

“Kondisi sekolah-sekolah saat ini tergenang oleh ketinggian air yang bervariatif dari dari 50 cm hingga 2,5 meter yang mengakibatkan peralatan dan fasilitas sekolah mengalami kerusakan,” pelaksana tugas (plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Hendarman, Jumat (21/1).

Kabupaten Hulu Sungai Tengah sendiri merupakan kabupaten yang kondisi sekolahnya mengalami kerusakan parah, di antaranya SDN Bulayak dengan kondisi sekolah hampir seluruh ruangan roboh, SDN 3 Haruyan Dayak dengan kondisi sekolah gedung ruang kelas, toilet dan ruang guru rusak total dan hancur tertimbun longsor.

Baca Juga :  Ini Fokus Pemerintah pada 2021, Bansos Covid masih Akan Dibagikan

Selanjutnya SDN Hantakan dengan kondisi sekolah semua ruang kelas tertimbun lumpur tebal, pagar sekoalh dan bangunan lainnya juga rusak, SDN 2 Datar Ajab sebagian ruang kelas rusak tertimpa material lumpur dan batang-batang kayu dari banjir bandang.

SDN Baru dengan kondisi ruang perpustakaan dan riang kelas sebagaian roboh, dan pagar sekolah juga rusak, dan SDN Barabai Timur 2 serta SDN 3 Mandingin dengan kondisi seluruh ruang kelas di lantai dasar dan ruang guru terendam banjir yang mengakibatkan kerusakan barang-barang elektronik dan semua dokumen sekolah rusak.

Hendarman mengajak seluruh pegiat pendidikan dan kebudayaan untuk saling bergotong royong membantu para korban baik yang terkena dampak banjir di Kalimantan Selatan. Semangat gotong royong pun terwujud dengan adanya uluran tangan dari para pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Selatan dan juga pegiat pendidikan dan kebudayaan lainnya dalam mengumpulkan dana diluar dana bantuan pemerintah.

Baca Juga :  Contoh Thailand dan Singapura, Indonesia Harus Gotong Royong Patuhi 3M

Dana bantuan tersebut telah disalurkan kepada korban banjir berupa kebutuhan pokok para korban banjir seperti paket roti, nasi bungkus, air mineral, beras, minyak goreng, popok bayu, pembalut wanita, mie instan, telur, pakaian layak pakai, obat-obatan, peralatan mandi dan lain-lain.

Kemendikbud mendistribusikan bantuan masker kain anak 18.000 buah, school kit 800 paket jenjang PAUD-SMA, perlengkapan menggambar PAUD 100 paket, paket family kit untuk warga terdampak 9 box (obat, selimut, sarung dan sembako). Selain itu juga terdapat bantuan atas kerja sama dengan UNICEF yakni tenda pembelajaran darurat 10 unit dan school kit 10 paket.

Comment