Dirut: Saya Pribadi Sangat Terpukul Kehilangan Keluarga Sriwijaya Air

KalbarOnline.com – Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena mengaku terpukul atas peristiwa kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) lalu. Dia mengucapkan terima kasih kepada tim SAR yang telah melakukan proses evakuasi hingga acara tabur bunga sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Kami juga berterima kasih, karena pada acara tabur bunga hari ini dapat berjalan dengan baik, cuacanya juga diberikan cuaca baik. Kita semua diberi kesehatan, Alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana tanpa halangan apapun,” kata Irwin di atas KRI Semarang, Kepulauan Seribu, Jumat (22/1).

Irwin mengaku kehilangan kru Sriwijaya Air. Dia mengucapkan duka cita kepada para keluarga korban.

“Kami kehilangan keluarga Sriwijaya Air Group. Saya pribadi juga terpukul dengan keadaan ini,” ujar Irwin.

Dia mengharapkan, semua korban yang ikut dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 dapat teridentifikasi. Dia memastikan, akan segera memberikan hak-hak korban melalui ahli waris.

“Kami harapkan juga bahwa dengan pendampingan yang kami berikan semuanya, bisa memberikan rasa lega terhadap keluarga bahwa kami juga memperhatikan dan sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya juga, bahwa kami akan berkomitmen untuk secepatnya memberikan hak-hak korban,” tandas Irwin.

Baca Juga :  Dokter Reisa: Selain Vaksin, Penting Patuh Protokol 3M

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu resmi dihentikan pada hari ke-13. Penghentian operasi search and rescue (SAR) ini dilakukan setelah dilakukan dua kali perpanjangan dan berbagai pertimbangan.

“Basarnas telah melakukan pencarian sejak diterima informasi hilang kontak Sriwijaya Air SJ-182 tahap awal, sesuai ketentuan Basarnas melakukan operasi selama tujuh hari dan sudah memperpanjang dua kali pertiga hari. Hari ini adalah hari terakhir perpanjangan daripada Basarnas, dengan berbagai pertimbangan kita menutup operasi SAR hari ini,” kata Budi di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (21/1).

Budi menyampaikan, pihaknya telah menyampaikan hasil operasi SAR kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (20/1) kemarin, saat kepala negara mengunjungi posko terpadu Dermaga JICT II. Menurutnya, Presiden Jokowi mengapresiasi kinerja tim SAR.

Selain itu, Budi juga mengapresiasi tim DVI Polri yang telah berhasil mengidentifikasi 43 korban hingga Rabu (20/1) kemarin. Budi menyebut, telah 32 jenazah korban yang diberikan kepada pihak keluarga.

“Begitu juga Jasaraharja sudah memberikan santunan sebanyak 39 ahli waris dan Sriwijaya memberikan kepada satu ahli waris, saya dengar juga sudah ada tambahan ahli waris paling tidak lima orang yang sudah akan segera disampaikan,” beber Budi.

Baca Juga :  Masuk Zona Merah Covid-19, Warga Bersitegang Bubarkan Pengajian

Meski evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak resmi diberhentikan. Pencarian terhadap cockpit voice recorder (CVR) milik Sriwijaya Air SJ-182 tetap dilakukan pencarian.

“Kami berkomitmen tetap melakukan upaya-upaya dan mengalih lead daripada ini ke KNKT, dimana KNKT sudah mendapat kesepakatan dari KSAL, TNI dan Polri untuk melakukan operasi lanjutan dengan yang ada di Pulau Lancang. Tentu apa yang dilakukan di antaranya upaya menemukan CVR, dimana Presiden juga mengharapkan itu (CVR) ketemu, sehingga analisa yang dilakukan oleh KNKT akan paripurna,” pungkas Budi.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, tepatnya pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E.

Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang.

Comment